Inilah Isi Kesepakatan Senilai 200 Juta Dolar antara Trump dan Universitas Columbia
Kesepakatan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini merupakan kemenangan bagi Presiden AS Donald Trump dalam usahanya mengontrol institusi akademik lebih ketat.

Salah satu pengorganisasi protes, Mahmoud Khalil (29 tahun), adalah orang pertama yang ditahan dalam upaya Trump mendeportasi aktivis pro-Palestina non-warga negara AS.
Columbia juga menyatakan tidak akan lagi menjalin hubungan dengan kelompok pro-Palestina CUAD.
Universitas Mana Lagi yang Jadi Target Trump dan Mengapa?
Pemerintahan Trump saat ini menargetkan 10 universitas utama untuk membasmi antisemitisme, termasuk:
- Columbia
- George Washington University
- Harvard
- Johns Hopkins
- New York University
- Northwestern
- University of California (Berkeley dan Los Angeles)
- University of Minnesota
- University of Southern California
Columbia adalah yang pertama menerima pemotongan dana, tetapi beberapa universitas Ivy League juga telah mengalami hal serupa. Lebih dari $2 miliar dibekukan untuk Cornell, Northwestern, Brown, dan Princeton.
April lalu, pemerintah mengancam akan membekukan $510 juta untuk Brown University atas dugaan pelanggaran terkait diskriminasi antisemit.
Harvard menjadi satu-satunya universitas besar yang menolak tuntutan Trump dan menggugat balik di pengadilan federal.
Minggu ini, Harvard menyatakan dalam pengadilan bahwa pemotongan $2,6 miliar oleh Trump adalah tindakan bermotif politik untuk membentuk ulang universitas secara sepihak.
Apakah akan Ada Kesepakatan Lainnya dengan Universitas Lain?
Beberapa universitas diyakini sedang bernegosiasi dengan pemerintahan Trump. Media AS melaporkan bahwa pejabat Trump dan Harvard masih berunding, meskipun kasusnya telah dibawa ke pengadilan.
Trump bahkan menulis di media sosial pada Juni: “Jika kesepakatan tercapai seperti yang sedang dibahas saat ini, itu akan menjadi SEJARAH yang sangat luar biasa dan sangat baik bagi Negara kita.” []
Nuim Hidayat
sumber: AL JAZEERA