Inilah Tips Menanamkan Tanggung Jawab pada Anak

Tanggung Jawab Seorang Muslim
Puncak tanggung jawab seorang muslim adalah ketaatan kepada Allah SWT, dengan melaksanakan syariat Islam. Anak yang bertanggung jawab, jika melakukan perbuatan dosa akan mengakui kesalahannya, memohon ampun kepada Allah, meminta maaf kepada manusia, dan tidak akan mengulanginya lagi.
Nabi Saw kepada Hasan bin Ali dalam hadits: āDari Abu Hurairah ra, ia berkata: āHasan bin āAli ra mengambil sebiji kurma dari kurma zakat, lalu ia memasukkannya ke dalam mulutnya. Rasulullah Saw bersabda: āKih! Kih! (keluarkanlah dan) buanglah kurma itu! Tidakkah engkau mengetahui bahwa kita tidak boleh memakan barang zakat?āā (HR Bukhari dan Muslim).
Rasulullah Saw telah mendidik anak yang masih sangat kecil tentang makanan yang halal dan haram baginya. Persoalan halal dan haram merupakan perkara yang sangat penting, karena akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti.
Dari āAbdullah bin Busr Ash-Shahabi ra ia berkata: āIbu saya pernah mengutus saya ke tempat Rasulullah Saw untuk memberikan setandan buah anggur. Akan tetapi, sebelum saya sampai kepada beliau saya makan (buah itu) sebagian. Ketika saya tiba di rumah Rasulullah, beliau menjewer telinga saya seraya bersabda: āWahai anak yang tidak amanahā.ā (HR Ibnu Sunni)
Rasulullah Saw bersabda: āPerintahkanlah anak-anak untuk mendirikan shalat ketika dia berumur tujuh tahun. Dan ketika dia telah berumur sepuluh tahun, maka pukullah dia kalau dia meninggalkan shalat.ā (HR Abu Daud)
Muslim yang bertanggung jawab berdasarkan Al-Qurāan dan Hadits Nabi, akan mampu menjadi pemimpin dunia. Ia akan mengajak umat manusia melaksanakan syariat Islam, agar selamat di dunia dan di akhirat. [SI]