MAHASISWA

Institut Tazkia Inisiasi Kerjasama dengan Sejumlah Institusi di Aceh

Aceh (SI Online) – Institut Tazkia melakukan kunjungan kerja ke Pemprov Aceh dalam rangka silaturrahim dan penjajakan kerjasama dengan instansi yang ada di Aceh baik pemerintahan maupun swasta.

Pada kunjungan ini rombongan Institut Tazkia dipimpin langsung oleh Rektor Dr. Ardhariksa Zukhruf Kurniullah, turut serta juga Wakil Rektor III Dody Suryadi dan Staf Khusus Rektorat Ahmad Abdullah Rahil.

Dalam kunjungan yang dilakukan selama tiga hari ini, Tazkia melakukan silaturahim ke Baitul Mal Aceh, Universitas Syahkuala, Universitas Serambi Mekah, Dayah Al-Fityan, Dayah Darul Quran Aceh dan Dayah Nurul Fikri Aceh.

Pada pertemuan dengan Baitul Mal Aceh, Institut Tazkia dan Baitul Mal Pemprov Aceh sepakat melakukan kerjasama pemberian beasiswa kepda putra putri terbaik Aceh untuk berkuliah di Institut Tazkia.

Ketua Komisioner Baitul Mal Aceh Haikal menyampaikan “kita berharap nantinya anak muda yang terpilih menerima beasiswa ini bisa kembali ke Aceh dan meningkatkan taraf hidup keluarga juga sekitarnya dan tentu kita juga berharap semoga mereka nantinya bisa membawa Aceh menjadi lebih baik lagi”.

Dalam sambutannya, Rektor Tazkia Ardhariksa menyampaikan ucapan terimakasih atas kepercayaan yang di berikan kepada Institut Tazkia melalui program beasiswa yang diberikan baitul mall Aceh untuk melanjutkan pendidikan tinggi bagi putra putri terbaik Aceh.

“Bahwa Institut Tazkia saat ini berkolitmen untuk meningkatkan lulusan yang unggul dan berdaya saing global. Sejak awal berkuliah Tazkia akan melakukan talent pool kepada mahasiswa, dengan lima spesifikasi (entrepreneur, profesional, leadership, researcher, dan pengembangan pondok tahfidz alumni) dengan tujuan agar mahasiswa bisa mendalami bidang-bidang yang ingin mereka tekuni secara maksimal, sehingga mereka bisa berkontribusi dengan baik setelah lulus dari Institut Tazkia,” ungkap Ardhariksa.

Selain itu, Rektor Tazkia beserta rombongan juga melanjutkan kunjungan dengan kampus Universitas Syiah Kuala, MoU dengan Universitas Serambi Mekah dan menjadi Narasumber dalam kuliah umum di Pesantren-pesantren di Aceh.

Ardhariksa mengajak instansi-instansi pendidikan ini untuk berkaloborasi sehingga menciptakan ekosisitem yang mampu melahirkan kebermanfaatan secara maksimal dan menyeluruh.

“Saat ini adalah era kolaborasi, bukan lagi bersaing inovasi, dengan kolaborasi inilah diharapkan dapat mewujudkan pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan” tutupnya.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button