MAHASISWA

International Open University (IOU), Kampus Pendidikan Islam Pertama Berbasis Online

Semakin berkembangnya dunia tekhnologi, semakin mendorong berkembangnya juga inovasi-inovasi dalam segala sektor. Banyaknya instrumen-instrumen yang bervariasi menjadikan akses dalam dunia digital juga semakin mudah, salah satunya dalam dunia pendidikan.

Pasca pandemi yang berkepanjangan, platform-platform online semakin diminati. Selain memenuhi kebutuhan pendidikan yang harus berjalan, mudahnya diakses oleh segala kalangan juga menjadi alasan besar peralihan sistem pembelajaran saat itu.

Nampaknya, sistem pendidikan (pembelajaran) online atau yang biasa kita kenal dengan Learning Management System (LSM) masih dipertahankan oleh beberapa institusi pendidikan, meskipun pandemi yang berjalan beberapa tahun itu sudah dinyatakan selesai.

Jauh sebelum maraknya pembelajaran online, pada tahun 2007 lalu, Dr. Abu Ameenah Bilal Philips telah mendirikan kampus berbasis online. Kampus tersebut diberi nama International Open University atau biasa disingkat IUO. IOU mengangkat misi untuk memberikan askes global pada program pendidikan Islam yang baik pada tingkat sarjana, magister dan doktoral.

Kampus yang awalnya hanya membuka program untuk Diploma, pada tahun 2010 kemudian membuka program Bachelor of Art Islamic Studies (BAIS) atau setara dengan Strata 1 (sarjana) Sarjana Agama (S Ag).

Dalam program BAIS yang dibuka tersebut, IOU mencoba mengkolaborasikan kurikulum dari Universitas Islam Madinah (UIM), Universitas Islam Omdurman Sudan, dan Universitas Al-Azhar Mesir.

Sepanjang perjalanannya sebagai lembaga pendidikan tinggi, IOU telah mendapatkan pengakuan dari Kementerian Pendidikan di Gambia dan Somalia sejak tahun 2013 dan 2014 lalu. Pada tahun 2016, IOU juga resmi bergabung dengan Asian Association of Open Universities (AAOU), sebuah organisasi nirlaba dari institusi pendidikan tinggi dengan sistem terbuka dan jarak jauh di Asia. Organisasi ini sudah berdiri sejak tahun 1987 dan tercatat sekitar 15 kampus yang terdaftar sebagai anggotanya.

IOU sendiri tercatat sudah mempunyai mahasiswa di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Sampai saat ini, IOU telah memiliki lebih dari 600.000 mahasiswa dan lulusan dari 242 negara, termasuk Indonesia.

Sejak dibukanya program BAIS pada tahun 2010, IOU menjadi kampus online pertama yang membuka program Studi Islam berbasis daring. Dibukanya program tersebut menjadi gerbang utama dalam pembukaan program-program yang lain. Saat ini, tercatat sudah ada 7 departemen yang diluncurkan, di antaranya; Islamic Studies (IS), Arabic Language Studies (ALS), Psychology (PSY), Education (Ed), Business Administration (BA), Islamic Economics, Banking & Finance (IIBF), dan Information Technology (IT). Program tersebut menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.

Program Islamic Studies menjadi program unggulan yang dimiliki oleh IOU. Para tenaga pengajar yang diampu langsung dari Timur-Tengah dan Afrika, temasuk Dr. Bilal Philips yang merupakan pendiri IOU yang juga lulusan dari Arab Saudi. Akses yang mudah dijangkau, Kampus ini seakan menjadi solusi bagi para peminat Pendidikan Islam yang belum berkesempatan belajar langsung ke Timur-Tengah.

Departemen Studi Islam ini menawarkan para pelajar untuk belajar kembali pada sumber asli islam di bawah bimbingan para pengajar terkenal di dunia. Tidak hanya menawarkan program Bachelor of Art (BA), IOU juga membuka program Master of Art (MA), serta PhD atau Doctoral pada departemen ini. Beberapa mata kuliah pengetahuan Islam juga disusun sesuai pada tingkat dan jenjang semesternya.

Program Islamic Studies dengan Bahasa Indonesia

Sementara itu, IOU Kampus Bahasa Indonesia menyediakan pengantar bahasa perkuliahan dengan bahasa Indonesia. Untuk saat ini, program yang dibuka hanya program Islamic Studies. Beberapa tenaga pengajarnya juga dari berasal dari Indonesia, salah satunya Dr. Rizki Gumilar, MA, yang merupakan Doktor di bidang Ilmu Nahwu dari King Saud University, dimana gelar MA diperoleh melalui IOU. Saat ini IOU Kampus Bahasa Indonesia telah memiliki lebih dari 5.000 mahasiswa dan lulusan yang tersebar di seluruh Indonesia dari berbagai usia.

Untuk diketahui, sejak Maret 2018 lalu, Kementerian Riset, Tekhnologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, dalam hal ini melalui Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan telah mengeluarkan sertifikat kesetaraan kepada ijazah lulusan IOU dalam program non-Studi Islam, sehingga ijazah untuk program S1 (Sarjana) non-Studi Islam sudah bisa mendapatkan penyetaraan di Indonesia.

Pendaftaran di IOU bisa dilakukan setiap saat di website IOU, dimana perkuliahan dibagi menjadi dua periode, yaitu Spring semester (Maret-September) dan Fall semester (September-Maret). *

Back to top button