NASIONAL

Investigasi Pembunuhan Enam Laskar FPI, Dewan Da’wah Desak Menkopolhukam Bentuk Tim Independen

Jakarta (SI Online) – Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia sangat menyesalkan terjadinya tragedi penembakan terhadap enam Laskar Front Pembela Islam (FPI) oleh polisi pada Senin dinihari (7/12/2020) lalu.

Menurut Dewan Da’wah, tragedi itu berpotensi menimbulkan kegaduhan baru. Sebab, menurut konstitusi, Negara berkewajiban melindungi warga negaranya bukan menimbulkan jatuh korban.

Dewan Da’wah mengingatkan, Allah SWT mengutuk keras pembunuhan kepada manusia walaupun satu nyawa saja sesuai dengan firman-Nya dalam Surat Al-Maidah ayat 32. “Barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia.”

Demikian pula dengan hadis Rasulullah Saw, “Hilangnya dunia, lebih ringan bagi Allah dibanding terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak.” (HR An-Nasai, At-Turmudzi).

Karena itu, atas tragedi yang menimpa enam laskar FPI, Dewan Da’wah mendesak Menkopolhukam membentuk Tim Independen untuk melakukan pencarian fakta. Tim itu terdiri dari tokoh-tokoh yang dikenal baik kredibilitas dan integritasnya dari berbagai profesi dan disiplin ilmu seperti tokoh agama dan masyarakat, akademisi, lembaga dan aktivis HAM, ahli forensik, dan lain sebagainya untuk mencari fakta sebenarnya dan mengklarifikasi beredarnya dua fakta yang berbeda seperti yang disampaikan oleh pihak Kepolisian maupun FPI.

“Hal ini untuk menjaga suasana yang kondusif di tengah masyarakat dan menghindari gejolak yang timbul akibat kesimpangsiuran informasi yang berbeda tersebut,” ungkap Dewan Da’wah dalam pernyataan resminya, Selasa (8/12/2020).

Dewan Da’wah juga mendesak semua pihak untuk menahan diri dan tidak menyebarluaskan informasi dan berita yang tidak jelas sumbernya hingga keluarnya hasil temuan Tim Independen tersebut dan memproses secara hukum pihak manapun yang melanggar aturan dan perundang-undangan yang terkait dengan tragedi penembakan tersebut.

red: faza haniyya

Artikel Terkait

Back to top button