#Bebaskan PalestinaINTERNASIONAL

Israel Makin Brutal, Konspirasi Besar Menarget Al-Aqsa

Al-Quds (SI Online) – Ketua Dewan Tinggi Islam di al-Quds, Syaikh Ikrimah Sabri, menegaskan bahwa apa yang terjadi di al-Quds dan Kota Tua di al-Quds selama dua minggu terakhir merupakan konspirasi besar yang menarget Masjid Al-Aqsa dengan tujuan untuk mengosongkan kota tersebut dari warga al-Quds dan menekan mereka.

Sabri menyatakan bahwa pada dua Jumat terakhir, Masjid al-Aqsha sepi karena adanya pembatasan secara sengaja terhadap warga al-Quds dalam larangan pada mereka untuk memasuki Al-Aqsa. Sementara itu kenyamanan dan perlindungan mutlak diberikan kepada para pemukim pendatang Yahudi selama serangan yang mereka lakukan secara berulang-ulang ke Masjid al-Aqsa.

“Apa artinya meminta warga al-Quds yang Muslim untuk menunjukkan kartu identitasnya untuk masuk shalat di Al-Aqsa, sementara para pemukim pendatang Yahudi datang dari segala arah untuk melakukan ritual Talmud di Masjid al-Aqsa dengan perlindungan penuh dari otoritas pendudukan Israel?” ungkap Sabri dikutip dari Pusat Informasi Palestina, Senin (5/10/2020).

“Kami memperhatikan adanya diskriminasi brutal yang konspiratif dan menyakitkan, yang berarti bahwa penjajah Israel sama sekali tidak layak dengan cara apa pun untuk memaksakan kedaulatannya atas Kota Tua di al-Quds.” tambah Sabri.

Ia menyatakan bahwa kelalaian yang disengaja dan tidak disengaja oleh dunia Arab dan Islam terhadap kota al-Quds telah mendorong penjajah Israel untuk mengambil tindakan lebih rasis terhadap warga al-Quds.

“Terlepas tindakan yang dilakukan penjajah Israel terhadap warga Al-Quds, kami belum menyaksikan adanya protes atau tekanan apapun terhadap penjajah Israel yang memaksanya mundur dari kebijakan agresifnya terhadap al-Quds dan Masjid Al-Aqsa.” jelasnya.

Sabri menambahkan bahwa selama beberapa tahun terakhir, kami belum menyaksikan gerakan politik atau diplomatik oleh orang Arab atau Muslim dalam menanggapi apa yang diekspos Masjid Al-Aqsa.

Sejak beberapa hari yang lalu, kota al-Quds ditutup total dan berlanjut selama berminggu-minggu karena perayaan hari besar Yahudi dan penyebaran epidemi Corona.

Penjajah Israel menarget warga Al-Quds, khususnya mereka yang bersiaga di masjid al-Aqsa, melalui penangkapan, deportasi dan denda, dengan tujuan untuk mendeportasi warga al-Quds dari masjid dan menjadikannya sebagai tempat yang mudah untuk ambisi permukiman.

Di kota al-Quds mengalami peningkatan serangan kelompok pemukim Yahudi ke Masjid Al-Aqsa, dengan dalih perayaan hari besar Yahudi.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button