SILATURAHIM

Jadi Ketua Umum MUI, Ini Profil KH Miftachul Akhyar

Jakarta (SI Online) – Namanya KH Miftachul Akhyar. Ulama yang biasa disapa Kiai Miftah ini adalah Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya, Jawa Timur.

Kiai Miftah lahir di Surabaya, 1 Januari 1953. Putra dari Pengasuh Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Rangkah, KH Abdul Ghoni. Anak kesembilan dari 13 bersaudara.

Pada Jumat, 27 November 2020, ia ditetapkan sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Periode 2020-2025 di arena Musyawarah Nasional (Munas) ke-10 MUI di Hotel Sultan, Jakarta. Di MUI, ia adalah sosok baru karena sebelumnya tidak pernah duduk di kepengurusan.

Kiai Miftah selama ini dikenal sebagai Rais Syuriah Nahdlatul Ulama. Dari tingkat PCNU Surabaya, PWNU Jawa Timur hingga pada Rapat Pleno PBNU Sabtu, 22 September 2018 lalu, ia ditetapkan sebagai Rais Aam PBNU Periode 2018-2020.

Baca juga: Pengurus MUI 2020-2025: Ketum KH Miftachul Akhyar, Sekjen Amirsyah Tambunan dan Ketua Wantim KH Ma’ruf Amin

Dengan demikian, secara berturut-turut Kiai Miftah dua kali menggantikan posisi jabatan yang ditinggalkan KH Ma’ruf Amin. Sebelumnya Kiai Ma’ruf adalah Rais Aam PBNU dan Ketua Umum MUI. Dua jabatan itu ditinggalkan Kiai Ma’ruf karena ia terpilih sebagai Wakil Presiden RI.

Secara pendidikan, Kiai Miftah pernah ‘nyantri’ di beberapa pesantren ternama, di antaranya Pondok Pesantren Tambak Beras, Jombang; Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan; Pondok Pesantren Al-Anwar Lasem, Sarang, Jawa Tengah; juga mengikuti Majelis Ta’lim Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Makki Al- Maliki di Malang, tepatnya ketika Sayyid Muhammad masih mengajar di Indonesia.

Baca juga: Inilah Susunan Lengkap Dewan Pimpinan Harian MUI Periode 2020-2025

Di NU, Kiai Miftah pernah menjabat sebagai Rais Syuriah PCNU Surabaya 2000-2005, Rais Syuriah PWNU Jawa Timur 2007-2013, 2013-2018 dan Wakil Rais Aam PBNU 2015-2020 yang selanjutnya didaulat sebagai Rais Aam PBNU 2018-2020, di Gedung PBNU Jakarta.

red: farah abdillah/dbs

Artikel Terkait

Back to top button