Jadi Presiden itu Enak, Kok Disuruh Mundur?
Maka daripada meminta mundur Jokowi, lebih baik mempersiapkan diri untuk menyambut pemilu 2024. Meski pemilu ke pemilu, tidak dijamin keadilannya seratus persen, tapi masalahnya hanya itulah jalan untuk merebut kekuasaan di negeri ini secara konstitusional.
Maka jangan heran para politisi senior kini mempersiapkan diri semua menyambut 2024. Amien Rais membentuk partai Umat, Abdullah Hemamahua membentuk Partai Umat, Golkar-PAN dan PPP bersatu membuat Koalisi Indonesia bersatu. Prabowo banyak melakukan silaturahmi ke tokoh-tokoh Islam untuk pencalonannya kembali 2024. Ginanjar dan Puan bersaing ketat untuk menjadi kandidat presiden PDIP 2024. Muhaimin Iskandar dan Erick Tohir membuat iklan besar-besaran di daerah-daerah untuk pencalonannya sebagai calon presiden 2024. Anies Baswedan telah menyatakan kesanggupannya untuk maju sebagai capres 2024 dan seterusnya.
Demokrasi memang jalan panjang dan cukup rumit. Ada kelemahan dan kelebihannya. Tapi itulah jalan yang telah disepakati para pendiri negera ini untuk memperebutkan kekuasaan. Jadi mari kita bersabar dengan demokrasi. Jangan sampai demokrasi yang telah dibangun oleh banyak tokoh Islam ini dibajak oleh kaum sekuler sehingga membuat kaum Muslim terpinggirkan.
Mari kita sambut 2024 dengan optimis. Yakinlah rezim akan berganti. Yakinlah angin baru perubahan untuk Indonesia akan terwujud. Kita berjuang di benteng kita masing-masing. Bismillah.
Nuim Hidayat, Dosen Akademi Dakwah Indonesia Depok.
www.nuimhidayat.blogspot.com
“berbuat adil lah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.”
“(ulil albab) yang mendengarkan perkataan, lalu mengikuti yang terbaik.”