NUIM HIDAYAT

Jadilah Pejuang

Kata merdeka yang kini disematkan dalam pendidikan kita, sebenarnya kurang tepat. Merdeka disitu lebih cenderung mengarah kepada kebebasan. Kini yang diperlukan bukan mahasiswa yang berpikiran merdeka, tapi mahasiswa yang mau berjuang untuk memperbaiki masyarakatnya. Mahasiswa yang tidak bercita-cita untuk tercapainya kesenangan pribadi. Tapi ia bercita-cita bagaimana membahagiakan masyarakatnya. Bagaimana masyarakatnya agar adil dan makmur. Kesanalah Pendidikan harusnya diarahkan, bukan sekedar berfikiran merdeka, kerja dan kerja.

Membentuk pribadi pejuang memang tidak mudah. Apalagi di masyarakat yang banyak hedonis sekarang ini. Tapi bila kita meneladani Rasulullah, maka Rasul mendidik sahabat-sahabatnya menjadi kaum pejuang. Kaum yang tidak lemah menghadapi tekanan, siksaan dan hinaan kaum kafir. Kaum yang mempunyai cita-cita tinggi. Kaum yang akan menundukkan peradaban tinggi Romawi dan Persia.

Rasul mendidik sahabat dengan shalat malam, ilmu yang tinggi, dan semangat jihad yang terus menyala. Maka lihatlah hasilnya. Ketika 23 tahun kemudian Rasulullah wafat, tumbuhlah kader-kader Muslim pejuang. Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Zaid bin Tsabit, Ibnu Mas’ud, Aisyah dan lain-lain. Mereka bukan manusia biasa. Mereka para pejuang. Mereka adalah mujahid dan mujtahid.

Buya Mohammad Natsir memberikan nasihat, ”Janganlah dipilih hidup ini bagai nyanyian ombak hanya berbunyi ketika terhempas di pantai. Tetapi jadilah kamu sebagai air bah, mengubah dunia dengan amalmu. Kipaskan sayapmu di seluruh ufuk, sinarilah zaman dengan nur imanmu, kirimkan cahaya dengan nur imanmu. Kirimkan cahayanya dengan yakinmu. Patrikan segala dengan nama Muhammad Saw.” []

Nuim Hidayat, Penulis dan Aktivis Ormas Islam.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button