Jaga Asupanmu Sob!
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala (QS. Al Maidah ayat 3).
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung (QS. Al Maidah ayat 90).
نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ كُلِّ ذِي نَابٍ مِنْ السِّبَاعِ وَعَنْ كُلِّ ذِي مِخْلَبٍ مِنْ الطَّيْرِ
Rasulullah Saw melarang memakan setiap binatang buas yang bertaring, dan setiap jenis burung yang mempunyai kuku untuk mencengkeram (HR Muslim).
Terkait kethayyiban, Allah menjelaskannya dalam firmanNya:
يُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ
Dia (Rasul) menghalalkan yang thayyibat untuk mereka, dan beliau mengharamkan al-khabaaits (QS al-A’raf : 157)
Sob, memberi nama buruk (khabaaits) pada makanan dan minuman, sebenarnya mempopulerkan identitas yang melekat padanya. Baik terkait kekufuran, kebatilan, atau hal-hal yang menjijikkan. Ini tanda tak mensyukuri nikmat halal yang Allah anugrahkan. Secara tak langsung menghinakan Sang pemberi nikmat. Hal tersebut tak boleh dilakukan, karena termasuk mengikuti langkah-langkah syetan.
Remaja harus paham efek negatif mengonsumsi makanan minuman haram dan khabaaits. Dari sisi kesehatan, akan merusak akal dan berbahaya bagi tubuh. Berefek menurunkan stamina tubuh dan aktivitas berpikir.
Dari sisi qalbu akan ‘mengurangi’ iman. Sehingga mudah melakukan kemaksiatan dan ‘minim’ empati. Dari sisi ibadah, menjadikan setiap amalan tak diterima di sisi Allah dan doanya pun tak dikabulkan.