NUIM HIDAYAT

Janji Allah untuk Kemenangan Kaum Muslimin

Disini Al-Qur’an menyeru agar besi yang dianugerahkan Allah kepada manusia itu untuk kepentingan yang bermanfaat bagi manusia. Besi bukan untuk membuat alat-alat perang (kapal induk, kapal perang, bom nuklir, rudal dll) yang justru akan menghancurkan manusia sendiri. Aneh memang, satu sisi mereka menyerukan perdamaian, di sisi lain industri-industri perang dikembangkan. Jalan terbaik perdamaian bukan banyak mengembangkan industri persenjataan, tapi justru menghancurkan industri itu.

Zaman ini adalah zaman internet, zaman berbagi kebaikan. Berbeda dengan zaman dulu zaman ‘menang-menangan’, zaman kini adalah zaman berbagi ilmu, berbagi pencerahan, berbagi kebaikan. Zaman kerjasama, kolaborasi. Bukan zaman konspirasi, untuk mengalahkan satu dan memenangkan yang lainnya. Kini zaman ‘simbiosis mutualisme’ bukan zaman ‘simbiosis parasitisme’.

اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا ࣖ

”Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah, bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Penerima tobat.” (QS. An Nashr 1-3)

Surat an Nashr 110 ini, diapit oleh surat al Kaafiruun 109 dan surat al Lahab 111. Maknanya apa? Maknanya kemenangan kaum Muslim akan diperoleh bila kaum kafir telah mati-matian untuk menghancurkan kaum Muslim. Konspirasi kaum kafir ini kita bisa melihat sejak tahun 2001, ketika tragedi WTC yang menewaskan 3000 orang Amerika.

Saat itulah konspirasi Amerika untuk memerangi Islam dimulai. Dimulai dengan penghancuran Afghanistan (2002), penghancuran Irak (2003) dan kini puncaknya penghancuran Gaza (2023-2024). Korban kaum Muslim, karena konspirasi Amerika-Israel ini lebih dari 1,5 juta orang.

Sebenarnya konspirasi ‘negara-negara Yahudi Nashrani’ ini bila dirunut ke belakang bisa dikatakan permulaannya adalah penghancuran kekhalifahan Ustmani (1924) dan pendirian negara Israel (1948).

Negara Israel didirikan selain untuk menyatukan kekuatan Yahudi, tapi juga untuk mencegah persatuan negeri-negeri Islam untuk mendirikan Khilafah Islamiyah. Untuk mencegah persatuan ini salah satu caran yang dipakai Amerika adalah mengadu domba antara kelompok Sunni dan Syiah di negeri-negeri Islam. Saling bunuh antara Sunni-Syiah bukan hanya di negara-negara Arab, tapi juga terjadi di Pakistan dan negeri Islam lain.

Mungkinkah Syiah-Sunni Bersatu? Mungkin. Keduanya ‘ada konsep Khilafah Islamiyah ala Manhaji Nubuwwah.’ Penyatuan negara-negara di dunia, berdasarkan manhaj kenabian. Berdasarkan Al-Qur’an dan ‘Sunnah Rasulullah’.

Khilafah ini akan terbentuk bila masyarakat di dunia ini berbondong-bondong masuk Islam seperti disebut dalam surat an Nashr di atas. Kalau tidak, maka Khilafah tidak akan terbentuk.

Jadi khilafah terbentuk selain bergabungnya negeri-negeri Islam, negeri-negeri kafir pun telah berubah menjadi negeri Islam. Kapan itu? Kalau saya ditanya, insyaallah tidak lama. Lihatlah surat an Nashr itu diakhiri dengan “Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima Taubat.”

Bila nanti orang-orang kafir berbondong-bondong masuk Islam, itu adalah karunia Allah. Bukan semata-mata usaha kita. Itu adalah ‘skenario Tuhan Yang Maha Bijaksana’ yang menginginkan dunia ini damai, adil dan makmur. Karena itu bila ini terjadi, Allah menganjurkan kita mengucap tasbih dan istighfar. Subhananallah walhamdulillah wallahu akbar dan astaghfirullahal adhim alladzi lailahaillaha illa huwal hayyul qayyum waatubu ilaik.

Bila kemenangan dicapai jangan sampai kita sombong atau merasa paling berjasa dalam kemenangan ini. Yakinlah bahwa ini skenario dari Allah dan kemurahan serta kasih sayang Allah kepada hamba-hambaNya di dunia ini. Wallahu azizun hakim. Wallahu alimun hakim. []

Nuim Hidayat, Direktur Forum Studi Sosial Politik.

Laman sebelumnya 1 2 3 4

Artikel Terkait

Back to top button