OASE

Jauhi Sikap Sombong Walau Seberat Dzarrah!

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغۡفِرُ أَن يُشۡرَكَ بِهِۦ وَيَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُۚ

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa di bawah syirik (dosa besar) bagi siapa yang Dia kehendaki. (QS. An-Nisa’ : 48)

“…bagi siapa yang Dia kehendaki”, menunjukkan bahwa, dosa yang levelnya di bawah syirik, yaitu dosa besar, kemudian dibawa mati; belum sempat ditaubati, nasib pelakunya di akhirat di bawah kehendak Allah. Artinya jika Allah berkehendak mengazabnya dulu, maka dia akan mampir di neraka. Namun jika berkehendak lain karena rahmat dan kasih sayangNya; dia diampuni dosanya dan langsung masuk surga.

Didalam hadits juga ditegaskan bahwa penduduk neraka yang masih punya iman walau sekecil biji sawi sekalipun akan dikeluarkan dari neraka untuk dimasukkan kedalam surga.

Dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أُخْرِجُوا مِنَ النَّارِ مَن كانَ في قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ إيمَانٍ

“Keluarkanlah dari neraka siapa saja yang dalam hatinya masih ada iman seberat biji sawi.” (HR. Bukhari, no. 22)

Inilah diantara yang mendasari akidah Ahlussunah terkait pelaku dosa besar selain dosa syirik.

Dia mampir sementara di neraka, untuk dibersihkan dosanya. Kemudian jika telah tiba saatnya dia sudah pantas masuk surga, Allah akan masukkan dia ke dalam surga.

Atau dia berpeluang lain yang lebih beruntung, bisa jadi dengan kemurahan dan kasih sayang Allah, dia diampuni dosanya sehingga tidak perlu mampir di neraka, langsung masuk surga.

Dengan membagi seperti ini, terbantahkanlah akidah orang-orang Khawarij, yang memaknai ancaman pada hadis di atas dan yang semisalnya, sebagai ancaman kekal di neraka. Sehingga mereka mengafirkan orang-orang mukmin yang melakukan dosa besar. Wallahu a’lam Bishshawab.

Abd. Mukti, Pemerhati Kehidupan Beragama.

Laman sebelumnya 1 2 3 4
Back to top button