NUIM HIDAYAT

Jihad Menurut Al-Qur’an

Mujahidin kontemporer yang mati syahid berjuang di jalan Allah, seperti Abdullah Azzam, Sayid Qutb, Hasan al Banna, Syekh Ahmad Yasin dan lain-lain, meninggalkan karya-karya abadi yang senantiasa menjadi rujukan umat Islam. Para mujahidin itu telah menyerahkan hidup dan matinya untuk perjuangan Islam. Mereka yakin bahwa kematian di jalan Allah jauh lebih baik daripada kehidupan yangbergelimpangan dengan dosa. Karya dan teladan mereka adalah abadi. Di dunia mereka adalah pahlawan umat Islam dan di al Jannah mereka mendapat kebahagiaan yang berlipat.

Dalam surat al Maidah ayat 54, Allah SWT menjelaskan, “Wahai orang-orang yang beriman! Barangsiapa di antara kamu yang murtad (keluar) dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, dan bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, tetapi bersikap tegas terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut pada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.”

Kenapa kepada orang kafir Al-Qur’an menyuruh seorang Muslim agar bersikap keras/tegas? Ya karena hidup mereka hanya ‘dipenuhi dengan nafsu dunia’ belaka. Orang-orang kafir cenderung rakus kepada dunia. Mereka ragu-ragu terhadap kehidupan akhirat, karena ‘kitab suci’ yang mereka pegang tidak menjelaskan secara jelas sebagaimana Al-Qur’an.

Generasi Qur’ani adalah generasi yang pemberani. Berani untuk mengajak kaum kafir ke jalan yang benar. Berani mengajak mereka masuk Islam, karena hanya Islam lah agama yang benar. Hanya Islam agama yang kitab sucinya otentik, tidak ada perubahan. Kitab pegangan orang-orang selain Islam, sudah banyak campur tangan manusia dan palsu. Mengajak kaum kafir agar masuk Islam dengan cara berdialog atau berdiskusi adalah salah satu jalan jihad yang mulia.

Islam adalah agama yang mulia. Islam adalah agama yang indah. Dalam Islam –tidak seperti agama lain- berbagai macam ilmu tumbuh dari pohon Al-Qur’an. Ilmu politik, ilmu tasawuf, ilmu fiqih, ilmu ekonomi, ilmu alam dan lain-lain. Semua bersumber dari Al-Qur’an (dan al Hadits sebagai penjelas). Seorang Muslim adalah seorang yang haus ilmu dan seorang yang merasakan kebahagiaan dengan ilmu. Ilmu yang paling tinggi adalah ilmu tauhid atau aqidah. Maka jangan heran yang pertama turun adalah Iqra’ bismi rabbikalladzii khalaq. Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan.

Dalam surat al Furqan ayat 52, dijelaskan, “Maka janganlah engkau taati orang-orang kafir, dan berjuanglah terhadap mereka dengannya (Al-Qur’an) dengan (semangat) perjuangan yang besar.”

Dalam perjuangan menegakkan risalah Ilahi ini kaum Muslim tentu menghadapi berbagai manuver dari kaum kafir. Dalam hal ini kita dilarang untuk ragu-ragu. Harus terus melawan, sampai Islam menang atau ajal menjemput kita. Hidup mulia atau mati syahid, begitulah motto para pejuang kita zaman dulu.

Al-Qur’an (at Taubah 73) menegaskan, ”Wahai Nabi! Berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah neraka Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.” Ya, karena mereka berkonspirasi untuk meruntuhkan dan membuat citra buruk Islam, maka kaum Muslim wajib melawannya. Kaum Muslim wajib membuka kedok-kedok mereka, topeng-topeng mereka, sehingga kelihatan oleh masyarakat dunia mana yang bagus dan mana yang buruk. Mana yang akhlaknya indah dan mana yang akhlaknya durjana.

Kembali ke surat al Furqan 52, di sini Allah mendorong kita agar memerangi kaum kafir dengan jihad yang besar (jihaadan kabiira) bukan jihad yang kecil-kecilan (jihaadan shaghiiran). Kenapa demikian? Karena kaum kafir juga sungguh-sungguh untuk memerangi kaum Muslim dalam semua sektor. Sektor militer, politik, ilmu, media, budaya, ekonomi dan lain-lain, maka kaum Muslim juga harus bersungguh-sungguh melawan mereka dalam semua sektor.

Al-Qur’an menegaskan, ” …dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa.” (at Taubah 36). []

Nuim Hidayat, Penulis Agar Batu Bata Menjadi Rumah yang Indah

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button