Jika Tidak Malu, Berbuatlah Semaumu
Hilang rasa saling mencintai sebagai pengikat persaudaraan antara sesama muslim. Umat telah tercerabut jati dirinya. Kepribadian muslim yang seharusnya lekat dalam diri umat diganti dengan kepribadian ala sekularisme, hasil bentukan pemikiran di luar Islam.
Sehingga aktivitas umat bukan lagi karena dorongan akidah, akan tetapi muncul dari gharizah baqa (naluri mempertahankan diri) saja. Akibatnya, umat senantiasa sibuk berhitung untung rugi, bukan lagi rida Allah. Kalkulasi manusia dengan pemikirannya yang terbatas, tak mengindahkan lagi Islam yang seharusnya menjadi asas pada seluruh pemikiran.
Maka ikatan akidah yang merekatkan tubuh umat juga sirna, diganti sekat maya tak terlihat yang disebut nasionalisme. Umat menjadi asing antara satu dengan lainnya. Kepedihan yang dirasakan muslim Palestina, tidak lagi mampu diihsas atau diindera muslim di negara lain.
Inilah buah sekularisme, akibat memisahkan agama dari kehidupan. Tidak ada Al Mudabbir, Allah sebagai pengatur kehidupan umat. Para pemimpin negara telah mengambil alih peran Allah sebagai pembuat aturan.
Kini para pemimpin negeri-negeri muslim menjadi bisu, tuli dan buta terhadap persoalan umat. Lebih dari itu, mereka pun tak punya nyali menghadapi musuh. Mereka tak memiliki kemampuan untuk menghilangkan segala bentuk penjajahan di muka bumi. Tak bergeming melihat umat terkapar menderita tanpa daya.
Dari Abu Mas’ud, ‘Uqbah bin ‘Amr Al Anshari Al Badri radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya di antara ungkapan yang dikenal manusia dari ucapan kenabian terdahulu ialah: Jika engkau tidak malu, berbuatlah semaumu.” [HR. al-Bukhari].
Inilah pemimpin yang tak punya malu. Diamnya mereka menghadapi kemungkaran, adalah bentuk kejahatan yang nyata. Apalagi mereka juga pelaku kerusakan itu sendiri. Pemimpin seperti ini tidak akan pernah mampu melindungi umat.
Karenanya umat harus kembali pada kepemimpinan yang hakiki. Khilafah adalah sebaik-baik kepemimpinan yang pernah ada di muka bumi. Sejarah telah menunjukkan betapa luas pengaruhnya ketika umat dihukumi dengan Alquran dan Al hadits. Pemimpin yang menggunakan panduan Allah dan Rasul saat mengurusi umat, akan melahirkan kedamaian di muka bumi.
Tidak hanya itu, kekuatan Khilafah melindungi umat menjadikannya laksana junnah (perisai), umat berlindung di belakangnya. Sehingga tidak ada satu kekuatanpun di luar Islam, yang berani menyakiti tubuh umat dan meruntuhkan Islam. Musuh kalah melawan kedigdayaannya. Inilah sebaik-baik penjagaan. Maka, tegaknya Khilafah harus kita perjuangkan, demi izzul Islam wal muslim.
Lulu
Muslimah Revowriter Cirebon