Jokowi Hadiri Tasyakur Milad MUI ke-43 dan Peletakan Batu Pertama Menara MUI
Jakarta (SI Online) – Majelis Ulama Indonesia (MUI), hari ini 26 Juli 2018, tepat berusia 43 tahun. Istimewa, pada tasyakur milad ke-43 ini dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Bukan hanya itu, MUI juga secara resmi memulai pembangunan Menara MUI di Jalan Mabes Hankam, Bambu Apus, Jakarta Timur.
Jokowi hadir sekitar pukul 11.00 WIB. Mengenakan baju batik hitam-coklat, ia disambut Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin, Ketua MUI Bidang Perekonomian Lukmanul Hakim dan petinggi MUI lainnya.
Jokowi ditemani oleh Mensesneg Pratikno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Sementara tamu lainnya, mantan Wapres Try Sutrisno, anggota Dewan Pengarah BPIP Sudamek, Ketua KEIN Sutrisno Bachir, dan bos CT Corp Chairul Tanjung.
Dalam sambutannya, Jokowi mengaku suah mendengar rencana pembangunan Menara MUI yang secara keseluruhan dengan gedung-gedung lainnya berada di atas lahan 18 hektare. Untuk tingginya, Menara MUI direncanakan dibangun 17 lantai.
“Saya meyakini dengan ridha Allah, Bismillahirrahmanirrahim, akan kita dorong agar segera secepatnya Menara MUI diselesaikan dengan konsep dana wakaf,” kata Jokowi.
Jokowi sendiri menyatakan komitmennya untuk ikut membantu pembangunan Menara MUI ini.
“Meski saya bukan orang kaya, nanti saya sedikit-sedikit (membantu) Pak Kyai. Memberi semangat saja agar Menara MUI ini benar-benar bisa diselesaikan, MUI memiliki kantor besar di lokasi ini,” kata Jokowi.
Jokowi menyebut nama pengusaha Chairul Tanjung untuk turut berwakaf. “Tadi yang disebut baru lima (yang berwakaf), Pak CT belum naik panggung. Pagi tadi saya baca Pak CT masuk lima besar orang terkaya di Indonesia, jadi nanti Pak CT tolong diumumkan wakafnya berapa,” kata Jokowi.
Usai menyampaikan sambutan singkatnya, Jokowi didapuk untuk melakukan peletakan batu pertama.
Menara MUI adalah gedung perkantoran modern yang dibangun dalam kawasan terintegrasi Eureka Township. Kawasan Niaga terpadu ini dikembangkan di atas lahan 18 Ha, terdiri perkantoran, apartemen, pusat kuliner, pusat perbelanjaan, hotel, convention center, dan fasilitas penunjang lainnya.
Berada di Jalan Raya Hankam, Bambu Apus, Jakarta Timur. Tak jauh dari bandara Halim Perdana Kusuma, dekat tol Jagorawi, JORR, dan terintegrasi dengan jalur bus Trans Jakarta.
Gedung Menara MUI berada dalam kawasan Islami, berdampingan dengan apartemen Safa-Marwa, yang berkonsep Muslim-Friendly Premium Residence, Supermarket Halal, Pusat Makanan Halal (Halal Food Gallery), dan berdekatan dengan Muslim Fashion Mall, Muslim-Friendly Hotel, masjid besar, fasilitas latihan manasik haji, dan sebagainya.
Dengan lingkungan demikian, Menara MUI akan menjadi ikon utama Kawasan Niaga Terpadu bernuansa Islami. Dalam membangun Menara MUI, MUI bekerja sama dengan PT Prima Jaringan, sebagai kontraktor, dan PT Asia Raya Kapital, yang mengelola Reksadana Syariah.
Menurut Ketua MUI Bidang Perekonomian Lukmanul Hakim, pembangunan gedung ini dilakukan oleh investor. MUI membeli Menara ini dengan dana yang berasal dari wakaf, infak, sedekah, dan skema reksadana syariah.
“Pembangunan ditargetkan selesai sebelum Munas MUI 2020. Insyaallah Munas MUI nanti sudah bisa dilaksanakan di Menara MUI,” ujar Lukman.
red: shodiq ramadhan