Kado Pahit Awal 2022 Masehi
Kado pahit awal tahun baru 2022 adalah naiknya harga barang komoditas yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Elpiji, BBM, listrik, yang secara otomatis akan mengerek naik harga sembako, beras, telur, dan lain sebagainya. Juga akan mengerek naik harga bidang jasa dan pelayanan.
Kondisi yang memiriskan hati, mengingat kita hidup di negeri kaya dan melimpahnya sumber daya alam. Apa saja kita bisa temukan di negeri ini. Namun apa daya kekayaan negeri ini seolah tak bermanfaat sama sekali bagi kesejahteraan warga masyarakatnya. Masyarakat tetap bergulat, berjibaku dengan kenaikan harga bahan pokok yang seolah tidak pernah mengenal kata turun.
Kenyataan pahit ini menunjukan bahwa kekayaan negeri ini, benar-benar telah dikuasai oeh pihak asing yang menjegal warga masyarakat umum untuk mengambil manfaat kekayaan yang sebenarnya adalah milik masyarakat.
Pihak asing yang menguasai kekayaan negeri ini begitu kuat, hingga masyarakat pemilik sejati kekayaan alam negeri ini nyaris tidak mampu untuk sekedar menyentuh kekayaannya, apalagi untuk mengambil dan menikmatinya. Semua sudah dipagar beton atas nama milik korporasi.
Penguasaan asing atas kekayaan negeri ini menunjukan bahwa negeri ini telah dikuasai oleh sistem hidup sekuler kapitalisme, yaitu sebuah sistem hidup yang telah memberikan kepada pihak asing untuk masuk dan menguasai kekayaan negeri tanpa batas. Alhasil, sekelas negarapun akan kehilangan kedaulatannya dalam mengambil kekayaan negeri untuk diambil dan diberikan pada rakyatnya untuk dinikmati oleh rakyatnya.
Malah yang terjadi adalah negara malah terjebak dalam lilitan utang luar negeri yang entah kapan bisa dilunasi.
Alhasil pengelolaan negeri ini ada dalam dikte pihak asing yang menguasai kekayaan negeri ini dan mengambil banyak keuntungan dari penguasaannya atas kekayaan negeri ini.
Daratan, lautan dan udara, hampir tak ada celah terbuka bagi masyarakat untuk mengambil dan menikmati kekayaan di tanah airnya. Semua telah dikuasai oleh pihak asing melalui korporasi-korporasi besar yang mereka dirikan, yang menguasai daratan, lautan bahkan udara. Padahal pihak asing menguasai kekayaan milik masyarakat yang sejatinya tidak boleh dikuasai oleh individu dan korporasi.
Namun apa daya, semua hal diatas memmjadi bukti bahwa negara saat ini telah mengapitalisasi dirinya, sehingga negara berani menjual aset publik yang sejatinya tidak boleh dijual dan dikuasai oleh individu, korporasi apalagi asing. Inilah yang terjadi hari ini.
Saat negara mengadopsi sistem sekuler kapitalisme dalam mengelola negeri. Tidak ada ketakutan pada negara sekuler kapitalistik atas penghianatan yang dilakukannya terhadap kepercayaan rakyat dan masyarakat, apalagi ketakutan terhadap penghianatan terhadap amanah kepemimpinan.