Kajian Perdana Sahabat Masjid, Kiai Didin Bahas Kitab ‘Ahkamul Masajid’ untuk Pengurus DKM di Bogor

Bogor (SI Online) – Komunitas Sahabat Masjid (Sajid) menggelar kajian perdana pada Sabtu (03/05/2025) di ruang pertemuan lantai tiga Masjid Ibn Khaldun, Kota Bogor. Kajian ini diselenggarakan berkat kerja sama dengan Badan Kerja Sama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI)
Kajian yang diasuh oleh Pembina Sahabat Masjid Prof. Dr. KH Didin Hafidhuddin MSc ini membahas kitab Ahkamul Masajid. Kajian tersebut diikuti oleh pengurus dewan kemakmuran masjid (DKM), pimpinan pondok pesantren dan lembaga Islam di Bogor.
Kiai Didin menyampaikan, berkumpulnya para aktivis dakwah khususnya pengurus masjid di Bogor ini dalam rangka memperkuat persatuan dan menyamakan persepsi bersama dalam rangka membangun peradaban Islami.
“Umat Islam harus menjadikan masjid sebagai pusat peradaban dan untuk membangun kesolehan, baik kesolehan pribadi maupun kesalehan masyarakat,” jelasnya.
Menurut Kiai Didin, ada tiga langkah dalam menguatkan menguatkan ukhuwah Islamiyah, yang pertama Ta’liful Qulub (menyatukan hati) dengan langkah ini perbedaan pandangan atau pendapat tidak akan menghasilkan pertentangan. Kedua Ta’liful Fikrah, menyatukan hati yang kemudian menyatukan ide, pikiran dan visi. Serta yang ketiga adalah Ta’liful Harakah menyatukan gerakan bersama.
“Dan kita harus menjadikan amar makruf nahi mungkar (mengajak yang makruf dan mencegah kemungkaran) menjadi gerakan bersama,” ujarnya.
Baca juga: KH Didin Hafidhuddin Kukuhkan Pengurus Perdana Komunitas Sahabat Masjid
Upaya membangun kekuatan bersama harus dimulai dari masjid, masing-masing DKM dan jamaah berupaya untuk memakmurkan masjid.
“Kita jangan diam, harus bergerak bersama dalam kebaikan, kita harus memiliki barisan yang rapih dan jalin komunikasi sehingga menghindari perpecahan saling tuduh menuduh. Kita harus bangun kekuatan bersama karena ke depan tantangan kehidupan akan semakin besar,” kata Kiai Didin.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menambahkan pentingnya membangun tiga pilar kekuatan umat berdasarkan doa minum air zam-zam. Doa tersebut berbunyi; “Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas, dan kesembuhan dari segala penyakit”
Pertama tentang harapan mendapatkan ilmu yang bermanfaat, artinya umat Islam harus menguatkan dunia pendidikan, dengan misalnya membangun pesantren, masjid, sekolah dan lembaga pendidikan lainnya.
Kedua tentang rizki yang luas, umat Islam dianjurkan untuk membangun gerakan yang menguatkan bidang ekonomi, seperti menguatkan umkm (usaha mikro, kecil dan menengah), koperasi serta gerakan ekonomi lainnya. Ketiga tentang kesehatan, umat Islam perlu juga membangun rumah sakit, klinik kesehatan yang berdasarkan prinsip syariah dan menjaga kehalalan.
“Dan itu sudah dicontohkan oleh KH Sholeh Iskandar, memperjuangkan ketiga bidang tersebut dengan membangun Universitas Ibn Khaldun (UIKA), BPRS Amanah Ummah dan RS Islam Bogor,” ungkap Kiai Didin.
Oleh karenanya, Ketua Umum BKsPPI itu berharap dengan adanya komunitas Sahabat Masjid bisa menguatkan persatuan demi terwujudnya peradaban yang Islami. “Insyaallah kebangkitan Islam kita mulai dari gerakan memakmurkan masjid,” tandas Kiai Didin.
red: adhila