NASIONAL

Kamus Sejarah Kemendikbud Jadi Polemik, Wantim MUI: Pecat Hilmar Farid

Jakarta (SI Online) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi mengusulkan agar Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, dipecat dari jabatannya.

Usulan tersebut terkait hilangnya nama pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH. Hasyim Asy’ari dan sejumlah tokoh Islam dari Kamus Sejarah Indonesia jilid I yang dikeluarkan oleh Kemendikbud.

“Rekam jejak Hilmar Farid sudah sangat jelas dan bisa dijadikan sebagai landasan utama untuk menggantikannya atau memecatnya dari jabatan dirjen,” kata Kiai Muhyiddin melalui pernyataanya kepada Suara Islam Online, Kamis (22/4/2021).

Baca juga: Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan yang Pro Komunis

Baca juga: Soal PKI, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid Dituding Mau Belokkan Sejarah

Bahkan, kata Kiai Muhyiddin, jika dilihat dari aspek hukum perbuatan tersebut bisa dinilai sebagai delik pemalsuan sejarah. “Pelanggaran yang sudah dibuatnya sangat fatal dimana masuk dalam kategori terstruktur, sistematis, dan masif (TSM),” jelasnya.

Ketua Biro Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional PP Muhammadiyah Muhammadiyah menduga, Hilmar memiliki grand design untuk memutarbalikan sejarah perjuangan bangsa ini. “Dampaknya sangat berbahaya bagi generasi mendatang,” ujar Kiai Muhyiddin.

Menurutnya, Hilmar harus diberikan sanksi atas perbuatannya. “Saat ini saja kita sudah merasakan desakan publik agar ada tindakan keras kepadanya. Pembiaran atas prilaku tersebut dengan mempertahan beliau pada posisinya akan menimbulkan malapetaka bagi bangsa ini,” tutur Kiai Muhyiddin.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai dan menjaga sejarah perjuangan rakyatnya,” tandasnya.

Sementara itu, Hilmar Farid sudah menyampaikan permohonan maaf atas polemik ini. Ia mengatakan hal tersebut murni keteledoran dan kesalahan teknis dan tidak ada unsur kesengajaan untuk menghilangkan nama KH Hasyim Asy’ari.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button