Kaum Kafir dan Kaum Munafik Menyerang Akidah Islam Kita
Meski jumlah kaum Muslim hanya sekitar 300 orang saat itu dan kaum Musyrik berjumlah lebih dari 1000 orang Rasulullah yakin kaum Muslim akan menang. Rasul berdoa sambil menangis kepada Allah agar diberi kemenangan. Para sahabat juga mengikutinya. Rasul meminta Allah agar diberikan kemenangan dan khawatir bila kalah, ‘Islam akan habis nantinya’.
Perang terjadi dengan dahsyat. Allah memberikan pertolongan dengan menurunkan para malaikat. Ribuan malaikat yang tidak terlihat membantu Rasul membabat habis kaum Musyrik. Pada perang itu Abu Jahal dan kawan-kawannya meninggal dunia. Ketika menengok Abu Jahal yang mati itu, Rasul menyatakan ‘apakah mereka sudah merasakan siksa dari Allah?’ Rasul memang bisa mengetahui yang ghaib, sedang kita manusia biasa tidak.
Al-Qur’an mengisahkan, “Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.”
“(Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mukmin: “Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?”
“Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.”
“Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
(Allah menolong kamu dalam perang Badar dan memberi bala bantuan itu) untuk membinasakan segolongan orang-orang yang kafir, atau untuk menjadikan mereka hina, lalu mereka kembali dengan tiada memperoleh apa-apa.” (QS Ali Imran 123-127)
Kisah-kisah perang ajaib ini terjadi bukan hanya dalam perang Badar, dalam perang-perang lain yang dimenangkan Rasulullah kisah-kisah seperti ini juga terjadi. Seperti misalnya dalam Perang Khaibar, Sayidina Ali berhasil mengangkat pintu benteng Khaibar dengan tangannya, padahal pintu itu sangat berat dan harus diangkat beberapa orang untuk mengangkatnya.
Kisah-kisah ajaib, malaikat membantu kaum Muslim dalam peperangan itu juga terjadi di abad modern. Yaitu ketika para mujahidin Afghanistan berperang melawan bangsa ateis Uni Soviet. Uni Soviet dengan pasukannya yang terlatih dan persenjataan militer tercanggih, akhirnya kalah dan angkat kaki dari Afghanistan. Kaum Muslim Afghanistan persenjataannya sederhana, tapi mereka mempunyai akidah yang kuat, sehingga Allah menolongnya dengan ‘mengirimkan para malaikat yang tidak terlihat untuk membantu mereka’.
Kisah-kisah ajaib juga terjadi ketika bangsa Indonesia melakukan perlawanan terhadap pasukan kafir Belanda (dan Portugis). Dengan senjata yang sederhana, bambu runcing, pedang dan pistol yang sederhana pasukan Islam Indonesia bisa memenangkan perang melawan Belanda. Selain senjata fisik, pasukan Islam Indonesia punya senjata mental yang tidak tertandingi oleh pasukan Belanda. Apa nama senjata itu? Ya senjata kalimat Allahu Akbar. Kalimat merdeka, Allahu Akbar. (Di sini PDIP menghilangkan kalimat Allahu Akbar dalam salamnya. Menggantinya dengan kalimat merdeka saja. Karena PDIP adalah kumpulan mayoritas orang musyrik).
Lihatlah bagaimana Tuhan Allah memberi kemenangan pada kaum Muslimin IIndonesia pada 10 November 1945. Padahal pasukan yang datang ke Indonesia adalah pasukan sekutu terhebat di dunia. Dengan mental yang kuat dan semangat jihad yang tinggi serta pekik Allahu Akbar Arek-Arek Suroboyo dan sekitarnya dapat mengusir sekutu dari bumi Indonesia.