SENI BUDAYA

Kebaya Masuk dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Ia menekankan bahwa pencapaian ini tidak hanya melambangkan kekayaan budaya Indonesia, tetapi juga memperkuat solidaritas dan kerja sama antarnegara di kawasan ASEAN dalam melestarikan warisan budaya yang berharga.

Secara terpisah, Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menyatakan, Kebaya adalah warisan budaya yang menjadi simbol persatuan di kawasan Asia Tenggara.

“Penetapan ini adalah pengakuan dunia atas nilai budaya kita yang mendalam serta upaya kita bersama dalam melestarikan kebudayaan,” ungkapnya.

Usulan untuk melakukan pengajuan bersama oleh negara-negara ASEAN muncul dari inisiatif Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Dubes Oemar pada awal akhir 2021, yang kemudian disepakati pada pertemuan tingkat pimpinan Negara oleh Indonesia dan Malaysia.

Rencana tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh perwakilan kelima Negara dan terlibat aktif dalam persiapan berkas nominasi.

Komunitas Kebaya dan perwakilan Negara dari lima Negara peserta pertama kali bertemu pada November 2022 di Negeri Sembilan, Malaysia, di mana mereka berbagi dan mengusulkan langkah-langkah perlindungan, menyusun formulir, dan mendukung nominasi.

Sebuah lokakarya serupa diadakan oleh Indonesia di Jakarta, pada Februari 2023. Dokumen nominasi diselesaikan melalui pertemuan daring oleh Singapura sebelum diajukan ke UNESCO pada Maret 2023, dengan proposal berjudul Kebaya: Pengetahuan, Keterampilan, Tradisi, dan Praktik.

Pencatatan “Kebaya: Pengetahuan, Keterampilan, Tradisi dan Praktik” sebagai WBTB UNESCO menandai tonggak penting bagi Asia Tenggara.

Selain kebanggaan yang besar, pencatatan ini juga membawa rasa persatuan, tanggung jawab bersama, dan komitmen untuk kerja sama regional dalam perlindungan warisan budaya tak benda.[]

Laman sebelumnya 1 2
Back to top button