OASE

Kecanduan Ibadah

Banyak manusia sibuk dengan kecanduan berbagai urusan dunia, dari mulai yang sederhana hingga yang memakai biaya yang tidak sedikit.

Kalau tidak kecanduan yang melalaikan, setan membisikan dengan kecanduan tidur dan bermalas malasan. Memang mengasyiikan dan melenakan, karena dibumbui oleh setan, sehingga tanpa terasa waktu terbuang percuma dengan hasil hampa.

Yaa Allah, jadikan hambamu ini kecanduan sholat ketika azan memanggil, kecanduan baca Quran disetiap kesempatan, kecanduan sedekah ketika ada atau tidak ada rejeki, kecanduan puasa disaat orang orang sibuk kuliner, kecanduan selalu dalam ketaatan disaat orang orang dilalaikan.

Memang berat membuat diri kecanduan ibadah, karena ujian dan tantangannya sungguh berat, kalau tidak karena Rahmat dan kasih sayang Allah Ta’ala, maka tidak satupun manusia mampu melakukan apa apa yang diridhoiNya.

Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan sebuah wasiat yang sangat agung bagi kita, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ, وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ, وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ, وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ, وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

Pergunakanlah yang lima sebelum datang yang lima (yaitu) masa mudamu sebelum datang masa tua; masa sehatmu sebelum datang masa sakit; masa kayamu sebelum datang masa miskin; masa luangmu sebelum datang masa sibuk; masa hidupmu sebelum datang kematian. (HR. Al Hakim)

Allah Ta’ala, berfirman:

فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ

Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),” (QS. Al-Insyirah 94: Ayat 7)

وَإِلٰى رَبِّكَ فَارْغَب

dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (QS. Al-Insyirah 94: Ayat 8)

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Merupakan hak Allah atas hamba-Nya di setiap waktu yang berlalu dalam hidupnya untuk menunaikan kewajiban ubudiyah yang ia persembahkan kepada Allah dan untuk mendekatkan dirinya kepada-Nya. Jika seorang hamba mengisi waktunya dengan ibadah yang wajib ia lakukan, maka ia akan maju menuju Allah. Sebaliknya, jika ia isi dengan mengikuti hawa nafsu, bersantai ria atau menganggur, ia akan mundur. Seorang hamba kalau tidak melangkah maju, ia pasti bergerak mundur. Tidak ada yang berhenti di tengah jalan.

Wallahu a’lam

Abu Miqdam
Komunitas Akhlaq Mulia

Artikel Terkait

BACA JUGA
Close
Back to top button