OPINI

Kecurangan Pilpres: Pengakuan Mantan Kapolsek Pasirwangi

Story Highlights
  • Masifnya temuan fakta dukungan anggota Polri kepada paslon 01 menimbulkan kecurigaan, Polri tidak netral secara kelembagaan. Apalagi Polri sangat terkesan memihak dalam menangani berbagai kasus yang terkait para pendukung paslon.

Siapa orang atau lembaga yang lebih besar dan lebih kuat dibandingkan Kapolri itu? Para Kapolres sampai berani mengabaikan perintah pimpinan tertinggi Polri bukanlah perilaku yang lazim.

Polri adalah lembaga sipil dengan tradisi militer. Ada hirarki. Rentang komando sangat jelas. Melawan perintah atasan adalah tindak sub ordinasi. Hukumannya sangat berat.

Soal ini harus dibikin terang benderang. Kapolri harus menjelaskan kepada publik apa sebenarnya yang sedang terjadi? Jokowi baik sebagai presiden yang membawahi institusi Polri, maupun paslon yang diduga diuntungkan juga harus memberikan penjelasan.

Jika tidak ingin dituduh melakukan kecurangan, menyalahgunakan jabatan dan kekuasaan, memanfaatkan lembaga pemerintah untuk kepentingan melanggengkan jabatan, Jokowi harus berani secara tegas mengeluarkan instruksi. Larang seluruh anggota Polri terlibat dalam kegiatan/aktivitas yang bisa menciderai demokrasi.

Bisa dan maukah Jokowi melakukan hal itu? Bisa dan maukah Jokowi membuktikan bahwa benar dia adalah seorang presiden yang punya kewenangan dan berkuasa penuh? Bisa dan maukah dia memerintahkan Polri untuk netral? Atau ada kekuatan lain yang lebih tinggi dan lebih besar dibanding kedudukannya sebagai presiden?

Menang secara curang, bukanlah sikap terhormat seorang kesatria. Menang dengan melakukan segala cara, halal haram hantam, bukan sikap priyayi Jawa yang pantas diajeni. Ada baiknya dalam situasi seperti saat ini kita mengenang pitutur para leluhur. Seperti pernah diingatkan Prabu Joyo Boyo:

Polahe wong Jawa kaya gabah diinteri
Endi sing bener endi sing sejati
Para tapa padha ora wani
Padha wedi ngajarake piwulang adi
Salah-salah anemani pati

Pancen wolak-waliking jaman

Amenangi jaman edan
Ora edan ora kumanan
Sing waras padha nggagas
Wong tani padha ditaleni

Wong dora padha ura-ura beja-bejane sing lali,
Isih beja kang eling lan waspadha

terjemahan dalam Bahasa Indonesianya sebagai berikut :

Perilaku orang Jawa seperti gabah yang diayak dalam tampah
Mana yang benar mana yang sejati
Para pertapa, (cerdik cendekia) semua tidak berani
Semua takut mengajarkan ajaran kebaikan
Salah-salah menemui kematian

(Kita saat ini) mengalami perubahan zaman
Kita menyaksikan zaman gila
Tidak ikut gila tidak kebagian
Yang sehat akalnya sedih hatinya
Petani diikat
Penjahat berkeliaran

Se-beruntung-nya orang yang lupa
Masih beruntung orang yang ingat dan waspada

Sekarang terpulang kepada Jokowi, bagaimana dia ingin dicatat dalam sejarah? Bagaimana dia ingin dikenang oleh anak cucunya?

Seorang pemenang yang menghalkan segala cara, sesungguhnya adalah seorang pecundang! end

Hersubeno Arief

sumber: hersubenoarief.com

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button