JEJAK SEJARAH

Kementerian Kebudayaan Usulkan Sejarah Jadi Pelajaran Wajib di Sekolah

“Sangat senang, karena itu merupakan salah satu upaya untuk membangun national character building, dengan membangun kesadaran sejarah,” ucap Agus.

Agus menjelaskan revisi sejarah yang dimaksud tersebut adalah terkait data dan temuan dari penelitian sejarah atau arkeologi terbaru untuk memberikan energi positif pada bangsa khususnya kepercayaan diri.

“Terkadang kita ini kurang percaya diri dalam segi kesejarahan. Padahal sesungguhnya menurut hasil penelitian peninggalan sejarah, masa prasejarah kita sudah jauh lebih lama, lebih ke belakang dibanding dengan negara-negara lain yang kita kenal misalnya Mesir, terus negara-negara di Eropa, nah di situ yang perlu updating,” ucap Agus.

Agus juga mengatakan bahwa pembaharuan catatan sejarah itu juga akan menyasar masa kolonial di kawasan Indonesia termasuk soal lamanya kawasan Indonesia dijajah.

“Tidak semua daerah 350 tahun, tetapi kekuasaan VOC atau Belanda itu berproses. Aceh saja, ini contoh, tahun 1920-an bahkan tahun 1930-an Aceh itu belum ditaklukkan, artinya tidak dijajah. Ini saya kira perlu interpretasi ulang juga, bahwa kita ini bukan bangsa yang kalah,” ujar Agus.

Agus menyebutkan bahwa revisi itu juga akan dilakukan dengan menyasar periodisasi sejarah yang saat ini telah ada 10 jilid dengan periode sejarah sampai masa reformasi.

“Kita berharap ada periodisasi. Itu akan kita lanjutkan sampai dengan periode sekarang zaman masa Prabowo. Insyaallah, kami siap untuk terlibat, karena bagi MSI penulisan sejarah ini momentum penting,” tuturnya.[]

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button