NUIM HIDAYAT

Ketika Goenawan Mohamad Anti Islamisme

Yang paling aneh, adalah ketika Goenawan Mohamad –tokoh penting Jaringan Islam Liberal- menyamakan komunisme dan Islamisme. Komunisme dalam doktrinnya menyatakan bahwa revolusi itu adalah bagian penting (rukun) dari meraih kekuasaan. Dan revolusi dalam pemikiran komunisme bermakna membunuh orang berapapun tidak masalah. Karena aqidah mereka, ateisme, menghilangkan pertanggungjawaban di akhirat dari perilaku di dunia.

Sedangkan Islamisme atau Islam Politik, sebagaimana bisa kita gali dari para ulama/cendekiawan Islam yang saleh, sangat menghargai jiwa manusia. Misalnya, jihad dalam Al-Qur’an mempunyai makna yang luas dan mulia. Jihad dengan fisik (kekerasan), bila musuh lebih dulu menggunakan kekerasan. Jihad fisik bermakna defensif. Sedangkan jihad ilmu (dakwah), bermakna ofensif, karena dakwah adalah jalan yang mulia, yang akan menerangi manusia menuju jalan Allah (cahaya di atas cahaya).

Jadi keliru besar, bila GM samakan Islamisme dan Komunisme. GM nampaknya perlu belajar kembali Islam dan sejarah yang benar. Memang tidak mudah menyatukan tasawuf dan politik. Wallahu alimun hakim. []

Nuim Hidayat, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Depok, 2012-2021.

Laman sebelumnya 1 2 3 4

Artikel Terkait

Back to top button