Ketua MUI Sebut Rektor ITK Hasut dan Primitif, Harus Diberi Pelajaran
Jakarta (SI Online) – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M. Cholil Nafis mengatakan harus ada tindakan bagi Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santosa Purwokartiko yang menyebut jilbab seperti manusia gurun.
Kiai Cholill berpendapat pernyataan tersebut tak seharusnya keluar dari seorang guru besar. Apalagi Budi juga berposisi sebagai penyeleksi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang didanai rakyat.
“Harus diberi tindakan dan diberi pelajaran orang semacam ini,” ucap Kiai Cholil melalui Twitter @cholilnafis, Sabtu (30/4).
Pengasuh Pesantren Cendekia Amanah Depok itu, Budi terjangkit penyakit hasut dan primitif. Dia menilai sosok seperti itu tak seharusnya dipertahankan perguruan tinggi.
“Dia Terjangkit penyakit hasud dan premitif. Seharusnya dibersihkan perguruan tinggi dari orang rasis itu,” ujar pengajar pascasarjana di UI dan UIN Jakarta itu.
Sebelumnya, Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santosa Purwokartiko mengunggah pesan bernada rasialisme di akun Facebook. Pesan itu berisi pendapatnya saat mewawancarai kandidat penerima beasiswa LPDP.
Budi menggunakan istilah “hijab orang gurun” dalam tulisannya. Postingan itu pun menuai kritik karena dinilai sebagai bentuk rasialisme.
Irvan Noviandana membuat surat terbuka kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Sabtu (30/4). Ia melaporkan ucapan Budi yang dinilai tidak patut dikeluarkan seorang penyeleksi LPDP.
“Budi Santosa sebagai pihak yang mewawancarai peserta Program Dikti sebagaimana yang disampaikan pada tulisannya mengatakan kalimat yang bernuansa SARA bahwa ’12 mahasiswi yang diwawancarai tidak ada satupun yang menutup kepala ala manusia gurun sehingga otaknya benar-benar open minded,'” tulis Irvan dalam pernyataan tersebut.
red: a.syakira