NASIONAL

Ketum BKsPPI Ingatkan Tugas Utama Umat Islam, Perkuat Ukhuwah Islamiyah dan Giatkan Amar Makruf Nahi Mungkar

Bogor (SI Online) – Ketua Umum Badan Kerja Sama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MS menjelaskan bahwa umat memiliki tugas utama yang haru selalu dikerjakan.

“Tugas utama umat Islam itu ada dua, pertama selalu menguatkan Ukhuwah Islamiyah dan terus menerus melakukan Amar Makruf Nahi Mungkar (mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran),” kata Kiai Didin dalam Tabligh Akbar Kemerdekaan di Masjid Ibn Khaldun, Bogor pada Ahad (11/8/2024).

Menurutnya, saat ini penting untuk terus melakukan upaya penguatan Ukhuwah Islamiyah (persatuan umat Islam). “Ukhuwah Islamiyah akan menguatkan hal-hal yang diperlukan masyarakat, seperti kegiatan Tabligh Akbar Persatuan ini, kehadiran jamaah dengan niat memperkuat ukhuwah insyaallah itu pahalanya juga luar biasa,” ujar Kiai Didin.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menjelaskan bahwa saat ini umat Islam dilemahkan dengan berbagai cara, salah satunya melalui pemikiran. “Jadi lewat persatuan kita harus melakukan tiga hal, pertama menjaga agama, menjaga ajaran Islam dari hal-hal yang merugikan, dari pemikiran yang merusak seperti liberalisme, sekulerisme, komunisme dan lainnya,” jelasnya.

Yang kedua, lanjut Kiai Didin, lewat persatuan kita harus menjaga umat Islam, umat Islam tidak boleh diadu domba, terutama politik adu doma. “Umat Islam jangan lemah, dan ketika momen pemilihan pemimpin makan pilihlah orang beriman yang baik yang suka ke masjid, jangan pilih pemimpin yang suka maksiat,” pesannya.

Lalu yang ketiga, lewat persatuan umat Islam harus menjaga negaranya. “NKRI adalah negara kita, para Kiai yang membangun negeri ini, NKRI hadir karena mosi integral Natsir, seorang ulama salah satu pendiri bangsa. Namun sekarang NKRI mau dirusak maka harus kita jaga,” jelasnya.

Kemudian tugas umat Islam yang kedua adalah terus menerus melakukan Amar Makruf Nahi Mungkar. “Saat ini misalnya, muncul PP 28 tahun 2024 yang ditandatangani oleh presiden yang melegalalkan penggunaan kondom bagi pelajar, itu merusak, jangan dibiarkan, semua harus bersuara, juga mohon kepada Allah hal-hal yang merusak bisa dihindarkan,” tuturnya.

“Termasuk maraknya judi online yang sekarang ini cenderung dibiarkan pemerintah, menurut catatan PPATK ada 3,2 juta orang yang melakukan judi online dan 10 persennya anak-anak sekolah, generasi muda dirusak, ini tidak boleh dibiarkan,” tambahnya.

Tabligh Akbar Kemerdekaan yang dihadiri ribuan jamaah itu diselenggarakan oleh Majelis Ukhuwah Bogor Raya dan BKsPPI. Selain Kiai Didin, hadir juga sejumlah ulama dan tokoh antara lain KH Muhyiddin Junaidi, KH Cholil Ridwan, Prof. Syafii Antonio, KH Chaerul Saleh, KH Badruddin Subhki, Habib Ahmad al Munawar, KH TB Muhyidin, Ustaz Rahmat Baequni, Ustaz Hambari, Ustaz Sam Sam Nurhidayat, Ustaz Hisyam Mukhlas Arruyani dan lainnya.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button