NASIONAL

Ingatkan Bahaya Sekulerisme, BKsPPI Tolak Rencana Jalan Attaturk

Bogor (SI Online) – Pengurus Pusat Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) menolak tegas rencana pemberian nama jalan di Jakarta dengan menggunakan nama Kemal Attaturk.

Sekretaris umum BKsPPI KH. Akhmad Alim menyarankan, sebaiknya pemerintah membatalkan rencana ini (pemberian nama Ataturk) karena akan menimbulkan kontroversi dan kegaduhan di kalangan masyarakat.

“Kemal Attaturk adalah tokoh utama sekulerisme di Turki yang telah menyebabkan hilangnya sistem politik Islam yang telah bertahan selama 1400 tahun. Dengan paham sekulerisme inilah yang menjadikan Turki sebagai negara sekuler,” kata Ustaz Alim melalui pernyataan tertulisnya yang diterima Suara Islam Online, Sabtu (23/10/2021).

Ustaz Alim menyebutkan beberapa kebijakan kontroversial Kemal Ataturk seperti mengganti azan dari bahasa Arab ke bahasa Turki, melarang pemakaian jilbab, menutup masjid-masjid, membuka lebar kehidupan bebas ala Barat, menolak berbagai simbol dan amalan Islami dan masih banyak lagi. Bahkan Kemal mewasiati agar dirinya ketika meninggal tidak dishalati jenazahnya.

Baca juga: Sekulerisasi di Turki Mengerikan, Banyak Kezaliman Terjadi

Pihaknya menegaskan bahwa paham sekulerisme adalah salah satu paham yang telah difatwakan haram dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang Pluralisme, Liberalisme dan Sekularisme Agama dalam Musyawarah Nasional MUI VII, pada 19-22 Jumadil Akhir 1426 H / 26-29 Juli 2005 M.

“Paham sekulerisme menurut fatwa MUI didefinisikan sebagai paham yang memisahkan urusan dunia dari agama dimana agama hanya digunakan untuk mengatur hubungan antara individu dengan tuhan, sedangkan hubungan dengan sesama manusia diatur hanya dengan kesepakatan sosial,” jelas Ustaz Alim.

Baca juga: Wantim MUI: Nilai-Nilai Keagamaan Turki Pernah Hancur karena Attaturk

Karenanya, dengan menyematkan nama Kemal Attaturk yang jelas sebagai tokoh berpaham sekulerisme, maka selain menyelisihi fatwa MUI, rencana ini akan menimbulkan berbagai kegaduhan di kalangan umat Islam dan rakyat pada umumnya.

“Padahal masih sangat banyak tokoh-tokoh yang lebih layak dipilih dan tidak menimbulkan kegaduhan,” kata Ustaz Alim.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button