IBADAH

Keutamaan Menjadi Perantara Hidayah

Menjadi kebahagian yang tiada terkira ketika Allah Ta’ala jadikan seorang muslim sebagai perantara datangnya hidayah kepada saudara muslim yang lainnya. Diantara perantara hidayah bisa dari dakwah dan menasehati melalui banyak media, bisa langsung atau tidak langsung.

Allah Ta’ala telah menjadikan jalan-jalan dan perantara bagi hambanya untuk mendapatkan hidayah. Ia memilih dari hamba-hambanya para pemberi petunjuk bagi hamba-hambanya yang lain, sehingga mereka dapat menggiring orang lain menuju hidayah Allah Ta’ala dan jalan yang lurus. Mereka adalah para Rasul dan orang-orang yang berjalan dijalan dakwah bersama mereka.

Alangkah indahnya jika kita termasuk kedalam golongan tersebut, berapa banyak pahala yang akan kita dapatkan jikalau kita menjadi sebab seseorang mendapat hidayah.

Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahih-nya, hadits dari sahabat Uqbah bin ‘Amr bin Tsa’labah radhiallahu’anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه

“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893).

Hadits diatas mencakup orang yang menunjukkan kebaikan kepada orang lain dengan perbuatannya, meskipun tidak dengan lisannya, bisa dengan sedekahnya, bisa dengan amal amal sholih lainnya.
Bisa juga seperti orang yang menyebarkan buku-buku yang bermanfaat, tulisan tulisan nasehat, berakhlak mulia dan berpegang teguh dengan syariat Islam agar manusia juga bisa meneladaninya.

Allah Ta’ala, berfirman:

لِّلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنٰى وَزِيَادَةٌ  ۖ وَلَا يَرْهَقُ وُجُوهَهُمْ قَتَرٌ وَلَا ذِلَّةٌ  ۚ أُولٰٓئِكَ أَصْحٰبُ الْجَنَّةِ  ۖ هُمْ فِيهَا خٰلِدُونَ

“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (kenikmatan melihat Allah). Dan wajah mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) dalam kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Yunus 10: Ayat 26)

Berubahnya arah hidup seseorang yang semula tersesatkan oleh tipu daya dunia dan setan, kemudian berganti dengan kehidupan di bawah cahaya yang terang benderang dibawah naungan Islam, merupakan sebuah amalan yang tak terhingga ganjaran dan derajat kemuliaannya. Dalam hal ini, ganjaran berdakwah, tidak pernah sebanding dengan amalan amalan yang lain. Berdakwah merupakan pekerjaan yang mulia, karena ini membicarakan nasib keberadaan abadinya seorang hamba, antara ia berada di surga atau di neraka ketika hari kiamat kelak.

Wallahu a’lam

Abu Miqdam
Komunitas Akhlaq Mulia

Artikel Terkait

Back to top button