KH Chaerul Saleh: Hidup Harus Terikat dengan Agama, Jangan Sekuler
Bogor (SI Online) – Pimpinan Majelis Al-Ihya Bogor KH Chaerul Saleh menegaskan pentingnya peranan para ulama dalam menjaga bangsa dan negara.
“Indonesia masih terjaga karena perjuangan para ulama, dan di antara ulama yang berjuang adalah dari keturunan orang-orang Bogor yang menjadi para wali,” ujarnya dalam tabligh akbar “Bogor Ngaos Qur’an” di Alun alun Kota Bogor, Ahad (9/4/2023).
Kiai Chaerul mengajak jemaah untuk menjaga wilayah Bogor yang dalam sejarahnya banyak melahirkan ulama besar.
“Kita berkumpul di sini dalam rangka berjuang mengembalikan kemuliaan umat Islam dan juga kemuliaan Bogor sesuai dengan apa yang dilakukan para ulama yang terus memperjuangkan Islam,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia mengingatkan pentingnya keberkahan hidup yang dilandasi keterikatan kepada aturan agama.
“Tidak ada artinya hidup maju, harta melimpah, jabatan tinggi kalau dalam perjuangan tidak menyangkutkan agama Islam,” jelasnya.
Hal itu, kata Kiai Chaerul, tercermin pada fenomena saat ini, dimana banyak pemimpin yang berpemikiran sekulerisme yaitu memisahkan agama dari kehidupan
“Banyak para pemimpin yang sekuler, yang memisahkan kehidupan agama dengan politik, sampai ada pejabat mengatakan kita tinggalkan tradisi mencampuradukan antara agama dengan politik,” ungkapnya.
“Sesukses apapun perjuangan kita, kalau meninggalkan Islam, nanti di akhirat nggak ada gunanya. Termasuk kita yang bukan pejabat, rakyat biasa, memisahkan hidup dari agama Islam itu juga nggak ada gunanya, nggak ada berkahnya,” tambahnya.
Oleh karena itu, ia mengingatkan untuk tetap membawa iman dan takwa dalam seluruh aktivitas. Jika itu dilakukan secara bersama-sama, maka Allah akan turunkan keberkahan baik dari langit maupun dari bumi.
Bogor Ngaos Qur’an diikuti ribuan peserta yang didominasi oleh jemaah dari berbagai majelis taklim perempuan. Mereka bersama-sama membaca dan mengkhatamkan Al-Qur’an.
Baca juga: Ikuti ‘Bogor Ngaos Qur’an’, Ribuan Umat Islam Kumpul di Alun-Alun Khatamkan Al-Qur’an
red: adhila