NASIONAL

KH Didin Hafidhuddin: Pemimpin Dusta Jangan Diikuti

Bogor (SI Online) – Siapapun juga apalagi pemimpin tidak boleh berdusta, karena dusta itu sumber keburukan dan pangkal kejahatan.

“Nabi mengatakan, hendaknya kalian menjadi orang yang jujur dan benar, karena kejujuran akan melahirkan kebaikan, dan jauhilah dusta karena berdusta akan menunjukan pada kejahatan,” kata KH Didin Hafidhuddin dikutip Suara Islam Online, Sabtu (19/6) melalui kajian online di Kalam TV.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengatakan, jika seorang pemimpin berlaku jujur maka ia akan menjadi pemimpin yang baik, produktif dan dapat dipercaya.

Baca juga:

“Akan tetapi kalau ada pemimpin dusta itu harus dikoreksi dengan amar makruf nahi munkar sebagai tanda sayang kita terhadap pemimpin itu, kita tidak boleh membiarkan mereka dalam kedustaan,” ujar Kiai Didin.

Ia menjelaskan, kejahatan itu sumbernya adalah dusta. “Kalau orang berani berdusta apalagi pemimpin berdusta dalam kebijakan publik atau kepentingan masyarakat maka ia akan menjadi orang sengsara dalam kehidupan dan tidak akan sukses dalam kepemimpinannya,” jelas Kiai Didin.

Dengan demikian, kata Kiai Didin, pemimpin dusta seperti itu tidak boleh diikuti, karena tidak boleh ada ketaatan kepada mahkluk dalam kerangka kemaksiatan kepada Allah SWT.

“Mudah-mudahan kita berharap semua pemimpin menjadi pemimpin yang jujur dan amanah serta tidak berdusta, apapun alasannya dusta itu perbuatan jahat yang tidak boleh dilakukan, apalagi yang berkaitan dengan keadilan hukum dan lainnya,” tandas Ketua Umum Badan Koordinasi Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) itu.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button