KH Syukron Ma’mun: Tugas Ulama Adalah Amar Makruf Nahi Mungkar
Jakarta (SI Online) – Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Rahman, Jakarta, KH. Syukron Ma’mun menegaskan bahwa tugas utama seorang ulama adalah amar makruf nahi mungkar (mengajak kebaikan dan mencegah kemunkaran).
“Tugas ulama itu amar makruf nahi mungkar, di mana saja berada,” kata Kiai Syukron saat ceramah dalam rangka Haul KH Abdullah Syafi’ie ke-36 di Masjid Al Barkah As Syafiiyah, Tebet, Jakarta Selatan, Ahad (5/9/2021).
Ulama sepuh yang sejak muda dikenal sebagai singa podium itu mengatakan, tugas amar makruf nahi mungkar harus dilakukan oleh ulama, baik yang berada dalam lingkaran kekuasaan maupun di luar kekuasaan.
“Ulama pemerintah kalau dia amar makruf nahi mungkar sesuai dengan pesan Al-Qur’an dan Sunnah insyaallah itu termasuk ulama surga. Maupun ulama di luar struktural, tugasnya juga sama, amar makruf nahi mungkar,” jelasnya.
Guru para ulama di Jakarta itu menegaskan bahwa umat Islam sejatinya tidak punya musuh.
“Jadi sebetulnya Islam itu tidak punya musuh, pemerintah bukan musuh Islam, China bukan musuh Islam, Belanda bukan musuh Islam. Musuh Islam itu hanya ketidakadilan, musuh Islam itu hanya kezaliman,” ungkap Kiai Syukron.
Menurutnya, ulama harus bersikap terhadap siapapun yang melakukan kezaliman. “Siapapun yang zalim kami ulama harus angkat bicara untuk amar makruf nahi mungkar,” tuturnya.
Oleh karena itu, kata Kiai Syukron, pemerintah jangan salah paham jika ada ulama yang berbeda pendapat. “Ini semua dalam rangka amar makruf nahi mungkar,” jelasnya.
“Mestinya ulama yang berbeda itu diundang pemerintah, diajak duduk bersama untuk menyampaikan apa maunya ulama. Kalau ulama benar ya pemerintah harus mengakui kebenarannya, kalau tidak benar silakan diluruskan,” tandas Kiai Syukron Ma’mun.
red: adhila