NUIM HIDAYAT

Khilafah

1948 Musso ingin menirunya
Dibunuhnya ‘ribuan’ kiai, santri dan pejabat negara
Diproklamirkan ‘negara komunis Indonesia’
Alhamdulillah akhirnya tentara dan rakyat bisa melibasnya
Maka gagallah komunis menjalankan rekayasanya

1965 Aidit dan kawan kawan mengulanginya
Dibunuhnya ‘tujuh jenderal’ dengan sadisnya
Ia berharap akan menang karena tentara telah kehilangan pemimpinnya
‘Segala kemungkinan’ telah diperhitungkan Aidit dan konco-konconya

Aidit lupa ada Tuhan Yang Maha Kuasa
Rekayasa ia gagal total karena Jenderal Nasution lolos dari pembunuhan berencana
Nasution yang sering menentang Soekarno dan menjaga dari dosa-dosa besar seperti banyak yang dilakukan pejabat istana
Diselamatkan Allah Subhanahu Wata’ala
Ibadahnya yang rajin dan menjauhi dosa besar adalah senjata bagi dirinya melawan konspirasi para durjana istana
Dengan Soeharto akhirnya Nasution menggulung PKI hingga ke ‘akar-akarnya’

Dan ini kembali dosa politik Soekarno
Rakyat menuntut pembubaran PKI sang durjana kejam luar biasa
Tapi ia tetap mempertahankannya
Dengan retorika yang membuat kagum kaum awam tapi tidak bagi para ilmuwan yang beragama
Nasution tahu negeri ini akan semakin rusak bila Soekarno terus berkuasa
Soekarno yang ingin menjadi presiden seumur hidup di Indonesia, diturunkkan Nasution dengan paksa
‘Firaun kecil’ ini akhirnya lengser dan kemudian sakit terus menerus karenanya
Laki-laki yang sombong, lupa pada Keislamannya dan bangga dengan marxisme atau marhaenismenya

Soeharto menggantikannya dan rakyat gegap sempita menyambutnya
Orde Baru lahir menggantikan Orde Lama yang sesak bagi umat Islam di sana
Tapi kebahagiaan itu hanya sebentar saja
Karena Amerika dan ilmuwan non Islam telah mengelilingi Soeharto dengan berbagai rekayasanya
Dijadikanlah Darul Islam/Tentara Islam Indonesia musuh bersama
Seperti komunis yang selalu membuat murung Indonesia

CSIS mencekik Soeharto di masanya
Jenderal Benny Moerdani pelaku utamanya
Mafia Berkeley di bidang ekonominya
Umat Islam menjadi banyak menderita
Tragedi Aceh, Lampung, Tanjung Pirok umat Islam menjadi korbannya

Tahun 1988 Pak Harto berhaji dengan para kiai ternama
Para kiai pelan-pelan menyadarkan Pak Harto tentang kekeliruannya
Akhirnya pemimpin Jawa itu sadar dan segera memecat Benny sang durjana
Dibentuknya Bank Muamalat, koran Republika dan lainnya
Diangkat jenderal-jenderal Muslim yang dulu dihalangi jenderal Benny kariernya

Marahlah CSIS (Centre for Strategic and Indonesiia Studies) karenanya
Mereka akhirnya membuat rekayasa
Pak Harto harus diturunkan segera
Dibentuklah Partai Rakyat Demokratik dengan Budiman Sujatmiko sebagai ketuanya
Dipilihlah tokoh terkenal Amien Rais sebagai pendobraknya

Pak Harto bingung luar biasa
Ia telah berusaha untuk berbuat baik kepada umat Islam sebisanya
Tapi kenapa ada tokoh Islam melawannya
Ia hanya mengadu kepada Allah Yang Maha Kuasa

Mahasiswa digerakkan, para perwira dikumpulkan dan CSIS sebagai organisatornya
Ya Jakarta harus dibakar berapapun korbannya
Mahasiswa harus ada yang terbunuh agar masyarakat makin marah karenanya
Gedung DPR/MPR harus dikuasai sampai pak Harto turun karenanya

Sebagai orang Jawa Islam pak Harto memahami rekayasa ini semua
Ia memilih turun daripada mengorbankan banyak rakyatnya
Sebuah sikap bijaksana tidak seperti pemimpin Timur Tengah yang keras kepala, seperti Bashar Assad di Suriah sana

Penggantinya ternyata tak hebat seperti dirinya
Habibie naik, sebentar saja diturunkan dengan tekanan politik yang luar biasa

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button