NASIONAL

Kiai Didin: Melepaskan Identitas Tanda Kemunafikan

Bogor (SI Online) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia MUI) Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MSc menjelaskan pentingnya identitas keislaman bagi seorang Muslim.

Sebaliknya, menurut Kiai Didin, orang yang melepaskan identitasnya merupakan tanda kemunafikan pada dirinya.

“Orang munafik itu tidak punya identitas, (propaganda) politik identitas itu menggambarkan kemunafikan,” ujar Kiai Didin dalam kajian di Masjid Al Hijri II Kota Bogor, Ahad (16/4/2023).

Ia mengatakan, orang munafik itu sejatinya tidak memiliki identitas yang jelas. “Setengah Muslim setengah kafir, penampilannya Muslim tapi hatinya kufur, itulah tanda munafik,” jelas Kiai Didin.

“Makanya jangan mau kalau dikatakan kita tidak boleh identitas, karena itu mendekatkan pada kemunafikan,” tambahnya.

Ketua Pembina Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia DDII) itu menjelaskan bahwa dalam berbagai macam ayat dalam Al Qur’an digambarkan penyebab kemunafikan itu diantaranya karena cinta dunia yang berlebihan.

“Menjadikan dunia sebagai tujuan akhir, tujuannya untuk jabatan, kedudukan, harta dan sebagainya,” ungkap Kiai Didin.

Penyebab kemunafikan yang berikutnya adalah memiliki rasa takut kepada manusia. “Termasuk takut kehilangan harta, takut hilang kedudukan. Orang seperti itu terkadang juga mengorbankan rasa malu, itu yang menyebabkan adanya degradasi moral,” tutur Kiai Didin.

“Sedangkan orang–orang beriman itu hanya takut kepada Allah, takut melanggar aturan Allah, hidupnya penuh dengan kebaikan sesuai yang Allah perintahkan,” tandasnya.

Baca juga: Kiai Didin: Jangan Takut Dikatakan Politik Identitas

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button