Koalisi Besar Perubahan ‘Membahayakan’
Dan ingat untuk mewujudkan Koalisi Perubahan Besar itu ketiga anggota partai Koalisi Perubahan yang sudah memenuhi PT 20% sudah dan akan didukung oleh kekuatan besar tiada tara, yaitu “Koalisi Rakyat”, sebagai percerminan besar pula kebangkitan luara biasa kekuatan kedaulatan rakyat yang sudah nyaris selama satu dekade ini tergerus oleh kekuatan oligarki yang telah berkehendak menghancurkan proses demokrasi dan demokratisasi.
Itu terbukti fakta faktualnya, seperti artikel yang pernah dituliskan oleh penulis dalam “Anies Menyoal Kemandirian Kedaulatan NKRI” di situs suaraislam.id ini, salah satu kekuatan besar perwujudan “Koalisi Rakyat” itu, adalah dikarenakan secara de facto Anies Rasyid Baswedan sudah didukung oleh publik yang tidak hanya ditandai oleh sinyal, namun aksi dan gerakan nyata yang mencerminkan dan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat:
Membuncah pecah dan membludaknya dukungan apresiasi, partisipasi dan aspirasi yang betul-betul tulen geniun berupa terbentuknya komunitas sukarelawan politik, yang berkemandirian dan berkeswadayaan, tanpa sokongan akomodasi dan logistik dari parpol, tanpa pamrih dan tanpa embel-embel kepentingan “vested interested”, kecuali hanya satu tujuan menjadikan Anies Rasyid Baswedan Presiden untuk memimpin secara signifikan perubahan Indonesia paling tidak satu dasawarsa ke depan.
Jadi percuma saja dengan masuknya KIB ke Koalisi Perubahan yang sudah secara de jure sekalipun menjadi Koalisi Besar Perubahan itu untuk bakal meraih kemenangan di Pemilu dan Pilpres 2024, hingga partai Golkar itu kemudian bakal “men-drafting” dan “men-driving” lagi sebagai pemegang kendali pemerintahan seperti ketika di era rezim penguasa Jokowi itu, hanya ilusi dan angan-angan semata. Ibarat mimpi di siang bolong, dan atau “bagai pungguk merindukan bulan”. Upaya partai Golkar untuk memuluskan upaya rencana itu sungguh semuanya hanya sia-sia.
Bahkan, hanya akan mengantarkan Koalisi Perubahan itu ke kemalangan dan “kepentok” ke permasalahan lama dan atau baru saja yang bakal meninggalkan jejak beban kerumitan dan keruwetan.
Atau boleh jadi ada misi lain dari KIB yang bakal akan merusak dari dalam keteguhan loyalitas, kekokohan integritas dan kekuatan komitmen Koalisi Perubahan itu?
Atau lagi paling tidak bagi KIB hanya untuk tempat bernaung dan berlindung sebagai wastafel “cuci tangan” dari betapa belepotan dan kotornya peranan partai Golkar selama satu dekade ini di bawah rezim penguasa Jokowi? Wallahua’lam Bishawab.
Mustikasari-Bekasi, 2 April 2023
Dairy Sudarman, Pemerhati politik dan kebangsaan.