Konsep Pendidikan Ala Hasan Al-Banna

Keempat, qawiyyul jismi (berbadan sehat dan kuat). Yaitu, peserta didik yang berbadan sehat, bugar, dan kuat, sehingga dapat menjalankan aktivitas kehidupannya sesuai tuntunan Islam. Mukmin yang kuat lebih dicintai oleh Allah daripada Mukmin yang lemah (HR Muslim).
Kelima, mutsaqqaful fikri (berwawasan luas). Adalah peserrta didik yang mau belajar dan terus belajar serta mengajarkannya sehingga ilmunya bermanfaat untuk umat. Ia menjalankan aktifitas kesehariannya berlandaskan llmu pengetahuan, bukan asal-asalan.
Keenam, mujahidun linafsihi (mengendalikan hawa nafsu). Adalah peserta didik yang mampu mengendalikan bukan yang memperturuti hawa nafsunya, sehingga ia mampu berempati terhadap masyarakat di sekitarnya.
Ketujuh, harisun ala waqtihi (sungguh-sungguh dalam menjaga waktunya). Peserta didik yang memiliki kemampuan dalam memanfaatkan (memenej) waktu adalah tanda sebagai pribadi produktif. Ia akan kerahkan setiap waktunya untuk memikirkan kepentingan umat (masyarakat).
Kedelapan, munadzdzamun fi syu’unihi (teratur dalam semua urusannya). Peserta didik yang memiliki keteraturan dalam menjalankan setiap aktifitas hidupnya sehingga dapat mengantarkan kepada kesuksesan dalam menjalani kehidupan. Sebab, kesemperawutan adalah sumber kegagalan.
Kesembilan, qadirun alal kasbi (mampu berusaha sendiri). Peserta didik yang mampu hidup mandiri bukan menjadi beban hidup orang lain. Ia berusaha membangun kemandirian diri, bukan yang selalu minta belas kasihan orang lain.
Kesepuluh, nafiun lighairihi (bermanfaat bagi orang lain). Peserta didik yang selalu berusaha untuk memberikan manfaat kepada orang lain (masyarakat). Berkaitan dengan hal ini, Nabi Saw bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama manusia.” (HR Ahmad, Thabrani, dan Daruqutni).
Inilah sebagian konsep pendidikan Hasan al-Banna semoga dapat memberikan inspirasi dan mendorong kita untuk terus mengkaji dan mempelajari konsep pendidikan yang ditawarkan sebagai upaya untuk penguatan pendidikan karakter di negeri ini. Amin.[]
Imam Nur Suharno, Praktisi Pendidikan dan Penulis Buku “Muhammad Saw The Great Educator”