Kriminalisasi Ulama Merebak, Buya Gusrizal: Tuan Bergerak atau Umat Bertindak?
“Penyerangan terhadap dai dan ulama bukanlah peristiwa yang terjadi sekali dua kali tapi berulangkali! Akhir perjalanan kasus, pelakunya adalah orang kurang waras,” tulis Buya Gusrizal dalam unggahannya di Facebook Buya Gusrizal Gazahar berjudul “Tuan Bergerak atau Umat Bertindak?”, dikutip Suara Islam Online, Senin dini hari, 27 September 2021.
Organisasi masyarakat (Ormas), sambung Buya Gusrizal, mengutuk beragama peristiwa itu. Tetapi, peristiwa demi peristiwa tetap terjadi.
“Apakah tidak wajar kalau muncul pertanyaan dalam hati, “ini negeri apa, penguasa negeri ini siapa, agama yang dianut oleh mayoritas anak bangsa ini apa, dan kenapa ulama dan para dai seperti berdakwah di medan perang padahal negeri ini kata penguasanya adalah negeri damai yang telah memiliki komitmen bersama,” ungkap ulama lulusan Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir itu.
Karena itu, tokoh Minangkabau bergelar Datuk Palimo Basa ini meminta pemerintah dan aparat segera bertindak untuk menghentikan “semua ketidakwarasan” ini. Menurutnya, hal itu harus dilakukan sebelum umat bertindak seperti “rakyat yang hidup di negeri tak bertuan.”
“Jika penguasa yang berwenang mengambil kebijakan di tempat yang “nun jauh di sana” masih punya nurani dan “ber-Ketuhanan Yang Maha Esa”, hentikanlah semua ketidakwarasan ini sebelum umat bersikap seperti rakyat yang hidup di negeri tak bertuan!,” serunya.
red: shodiq ramadhan