Laboratorium di Wuhan yang Dicurigai sebagai Asal Virus Corona Justru Didanai AS
Namun anehnya, penelitian di laboratorium itu justru didanai oleh AS.
Perihal pendanaan itu pernah dilaporkan Daily Mirror, Ahad (12/4/2020), yang menyebut penelitian di laboratorium di Wuhan menggunakan dana USD3,7 juta (sekitar Rp59 miliar) dari pemerintah AS.
Politisi dan sejumlah organisasi mengecam pendanaan Amerika tersebut.
Anggota Kongres AS, Matt Gaetz, menyatakan dia muak setelah tahu bahwa AS selama bertahun-tahun mendanai penelitian semacam itu. Menurutnya, eksperimen di laboratorium tersebut kemungkinan berimbas pada munculnya COVID-19 dan hal lain yang tak terdeteksi oleh Washington.
Beijing bereaksi keras dengan membantah tuduhan tersebut dan menyatakan diri tidak bersalah terkait pandemi virus corona baru.
Kementerian Luar Negeri China meminta masyarakat internasional berpegang pada apa yang disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menurut kementerian tersebut, WHO sudah mengatakan bahwa tidak ada bukti COVID-19 dibuat di sebuah laboratorium di Wuhan.
“Direktur Jenderal WHO telah berulang kali menyatakan bahwa belum ada bukti yang menunjukkan bahwa virus itu dibuat di laboratorium,” kata Zhao dalam siaran pers kemarin.
Zhao mengatakan banyak ahli medis terkenal di seluruh dunia juga menggambarkan teori-teori munculnya virus seperti kebocoran dari laboratorium, namun tidak memiliki bukti.