INTERNASIONAL

Lagi, Bom Bunuh Diri Hantam Masjid Syiah Kandahar

Atas pemboman Masjid Syiah Kunduz Jum’at seminggu lalu,, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengklaim bahwa bom bunuh diri yang menargetkan sebuah masjid Syiah di Afghanistan adalah direncanakan oleh AS untuk menabur hasutan etnis di negara itu, demikian Alarabiya.

“Kejahatan yang dilakukan dengan tujuan untuk memecah belah umat Islam ini dilakukan oleh mereka yang anti-manusia dan anti-agama. AS telah memfasilitasi perluasan kegiatan penjahat ISIS di Afghanistan,” kata Raisi menurut kantor berita Mehr.

“Kelanjutan aksi teroris dan kombinasi hasutan agama dengan hasutan etnis menciptakan perpecahan dan hasutan yang merupakan bagian dari plot keamanan baru AS untuk Afghanistan,” imbuhnya seperti dikutip dari Al Arabiya.

Presiden Iran Ebrahim Raisi mengklaim pada hari Sabtu bahwa bom bunuh diri yang menargetkan sebuah masjid Syiah di Afghanistan adalah direncanakan oleh AS untuk menabur hasutan etnis di negara itu, demikian Alarabiya memberitakan.

“Kejahatan yang dilakukan dengan tujuan untuk memecah belah umat Islam ini dilakukan oleh mereka yang anti-manusia dan anti-agama jelas bagi semua orang. AS telah memfasilitasi perluasan kegiatan penjahat ISIS di Afghanistan dan mencegah mereka dicabut,” kata Raisi menurut kantor berita Mehr.

“Kelanjutan aksi teroris dan kombinasi hasutan agama dengan hasutan etnis menciptakan perpecahan dan hasutan yang merupakan bagian dari plot keamanan baru AS untuk Afghanistan,” imbuhnya seperti dikutip dari Al Arabiya.

Sudah lama umat Islam mencurigai ISIS sebenarnya adalah bentukan Amerika. Mantan pegawai Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat Edward Snowden menyatakan jika Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) merupakan organisasi bentukan dari kerjasama intelijen dari tiga negara.

Dikutip dari Global Research, sebuah organisasi riset media independen di Kanada, Snowden mengungkapkan jika satuan intelijen dari Inggris, AS dan Mossad Israel bekerjasama untuk menciptakan sebuah negara khilafah baru yang disebut dengan ISIS.

Red: Agusdin/Ndtv

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button