NASIONAL

Langkah Staquf Dinilai Semakin Menggerus Modal Sosial Jokowi

Jakarta (SI Online) – Mantan Komisioner Komnas HAM Maneger Nasution ikut menanggapi kunjungan Yahya Cholil Staquf (YCS) ke negeri penjajah Israel beberapa waktu yang lalu.

“Seperti diketahui YCS telah diangkat Presiden Jokowi menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Kamis (31/5). Kehadiran YCS di Israel sulit untuk menepis anggapan publik sebagai legitimasi senyap anggota Wantimpres itu kepada kejahatan Israel,” ungkap Maneger melalui pernyataan tertulisnya, Selasa (19/6/2018).

Menurutnya, kehadiran YCS di forum Israel itu jelas-jelas tidak sejalan dengan garis politik luar negeri RI yang menentang keras pendudukan dan kejahatan Israel kepada rakyat Palestina.

Saat ini Indonesia telah mengambil garis politik luar negeri yang bebas aktif. Indonesia mengutuk keras tindakan kebiadaban Israel atas pembantaian rakyat serta perempuan dan anak- anak Palestina yang tidak berdosa.

“YCS kehilangan sensisitifitas memori sejarah bangsanya. Ia patut diduga kuat telah mengingkari bagaimana bangsa Indonesia berhutang budi kepada rakyat dan pemerintahan Palestina di pengasingan pada 1948,” kata Maneger.

Ia mengungkapkan, Palestina adalah negara Arab yang pertama kali mengakui Indonesia sebagai bangsa merdeka bersama dengan Mesir. Padahal, saat itu negara-negara internasional lainnya masih menunggu dan tidak bersikap atas kemerdekaan Republik Indonesia.

“Apapun kilah-nya kehadiran YCS Cholil dapat diartikan oleh publik sebagai bentuk legitimasi dan pengakuan senyap Indonesia kepada kejahatan Israel,” ujar Maneger.

“Pertanyaan dasarnya, apabila YCS bukan anggota Wantimpres, apakah Israel tetap mengundangnya ke negera tersebut? Sejatinya anggota Wantimpres itu menambah tabungan modal sosial Presiden Jokowi yang mengangkatnya,” tambahnya.

Oleh karena itu, menurut Maneger, ada baiknya Presiden Jokowi mengklarifikasi dan meminta pertanggungjawaban YCS atas langkah anggota Wantimpresnya itu. “Sebab, bukan tidak mungkin langkah anggota Wantimpresnya itu akan semakin menggerus lebih dalam modal sosial Presiden Jokowi,” tandasnya.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button