Lawan Arus Sekuler, Partai Ummat Tegaskan Diri sebagai Politik Identitas
Jakarta (SI Online) – Sebagai partai politik baru dan berasas Islam, Partai Ummat tak segan-segan menyatakan diri sebagai bagian dari politik identitas. Hal ini tentu saja berlawanan dengan arus sekuler yang digaungkan rezim untuk melawan politik identitas (baca: politik Islam).
Penegasan itu disampaikan Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi saat menyampaikan pidato pembukaan Rakernas I partai tersebut.
“Kami akan secara lantang mengatakan, ‘Ya, kami Partai Ummat, dan kami adalah politik identitas’,” ucap Ridho dalam pidatonya di pembukaan Rakernas Partai Ummat, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin (13/02/2023).
Menurut Ridho, tanpa moralitas agama, politik akan kehilangan arah. Ia pun menuding pihak sekuler yang menghendaki dipisahkannya agama dari politik.
“Kita akan jelaskan tanpa moralitas agama, politik akan kehilangan arah dan terjebak dalam moralitas yang relatif dan etika yang situasional. Ini adalah proyek besar sekularisme, yang menghendaki agama dipisah dari semua sendi kehidupan, termasuk politik,” kata dia.
Lebih dalam, ia pun menyebut politik identitas merupakan politik yang sudah sesuai dengan Pancasila.
“Dengan demikian perlu dipahami sesungguhnya politik identitas adalah politik yang Pancasilais,” ujarnya.
Ia menyatakan Partai Ummat akan membangun perjuangannya dari masjid. Menurutnya, politik gagasan di dalam masjid tidaklah dilarang, melainkan politik provokasilah yang dilarang untuk dilakukan di masjid.
“Yang seharusnya dilarang di masjid bukanlah politik gagasan tapi politik provokasi. Keduanya sangat berbeda,” kata dia.
red: farah abdillah