Lazismu Luncurkan Empat Program Unggulan Ramadhan 1439 H
Jakarta (SI Online) – Menjelang 1 Ramadhan 1439 H, Lazis Muhammadiyah (Lazismu) meluncurkan empar program unggulannya. Empat program unggulan selama bulan Ramadhan ini dikemas dalam sebuah tema “Ramadhan Berbagi.”
Empat empat program unggulan yang diluncurkan bersama para mitra Lazismu, seperti Bank Syariah Mandiri, Kitabisa, Kawanbaik, Muvon, dan Life Academy Indonesia itu adalah Filantropis Cilik, Kado Ramadhan, Back to Masjid, dan Mudikmu Aman.
Program Filantropis Cilik adalah bagaimana mengedukasi anak-anak usia dini dengan zakat sebagai karakter berbagi di seluruh kantor layanan Lazismu di Indonesia. Sedangkan kado Ramadhan adalah program untuk program santunan bagi masyarakat miskin berupa paket sembako dan paket pendidikan di bulan Ramadhan.
Program Back to Masjid adalah kegiatan menjadikan masjid bukan sekadar sebagai temat ibadah ritual, tetapi juga untuk sosial dan pemberdayaan masyarakat.
Sementara program Mudikmu Aman, untuk memberikan layanan dan memfasilitasi masyarakat yang lelah ketika mudik. Lazismu telah memiliki titik-titik yang dijadikan posko bagi para pemudik di jalur Utara dan Selatan Pulau Jawa.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Hilman Latief mengatakan, di tengah perkembangan zakat yang semakin baik dan regulasi yang semakin kuat dan tertata, Lazismu terus menerus melakukan perbaikan diri secara kelembagaan dan memperluas jaringan serta memperbaiki tata kelola. Sebab, kata Hilman, basis Lazis adaalah kepercayaan (trust).
“Muhammadiyah memiliki hampir 500 pengurus daerah dan berada di seluruh provinsi. Ini PR besar, sebab tidak mudah untuk menyatukan tradisi dan kebiasaan yang sudah lama berjalan,” kata Hilman saat menyampaikan sambutan peluncuran Program Ramadhan Lazismu, di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa siang (15/05/2018).
Hilman juga menceritakan, sebelum Ramadhan, Lazismu telah melaksanakan dua program kegiatan. Pertama, Ekspedisi Zakat yang menyasar kawasan terdepan, terluar dan tertinggal (3T) di kepulauan Maluku. Di bulan Mei ini merupakan ekspedisi zakat tahap kedua dengan memanfaatkan Klinik Apung Said Thululey yang bersinergi dengan komunitas mahasiswa KKN UMY.
Program kedua, Lazismu melaksanakan program Back to Masjid, di desa tertinggal yang berada di kawasan pegunungan Halimun, Bogor, pertengahan April kemarin bersama komunitas otomotif Offroad.
Sementara untuk program-program Ramadhan yang bervariasi, Hilman berharap program tersebut dapat menjadi tulang punggung gerakan zakat dan dampaknya dapat dirasakan semua orang di mana pun berada.
“Di samping itu untuk mengurangi kesenjangan di wilayah-wilayah Indonesia,” kata peneliti senior filantropi Islam itu.
Untuk wilayah yang tidak tersentul listrik, kata Hilma, Lazismu memiliki program Indonesia Terang. Ia mencontohkan, di Timor Tengah Selatan, NTT, program Indonesia Terang dilakukan melalui elektrisasi lampu tenaga surya.
red: shodiq ramadhan