Learning Loss Terjadi, Mampukah Diatasi?
Saat itu Barat berkiblat pada dunia Islam. Jelas saja, secara literasi warga negara khilafah lebih unggul dari Eropa. Sebab tersedia fasilitas perpustakaan umum yang mudah ditemukan. Sebagimana yang ada di Cordova (Andalusia) yang memiliki lebih dari 400 ribu buku. Perpustakaan di Mesir (Darul Hikmah) mengoleksi sekitar dua juta judul buka, pun di syam (Tripolis) ada lebih dari tiga juta judul buku.
Saat itu, kesempatan belajar tak pernah disia-siakan. Sebab Islam mewajibkan pemeluknya untuk menuntut ilmu. Muslimin memahami kemuliaan orang yang berilmu sebagaimana dalam Alquran surat Al-Mujadilah ayat 11. Tak hewan jika terlahir banyak ulama di bidang tsaqofah, maupun lahir para ilmuwan teknolog yang menjadi founding father disiplin ilmu pengetahuan modern. Kita mengenal Az-Zarkalli (pakar astronomi), Ibnu Al-Haitsam (pakar fisika), Al-Khawarizmi (pakar matematika), Ibnu Sina (pakar kedokteran), Al-Idris (pakar geografi), Jabir Ibn Hayyan (pakar kimia) dan banyak lainnya yang memiliki kepakaran luar biasa.
Pendidikan Islam menjaga tsaqafah Islam yang berlandas pada aqidah Islam. Tujuan pendidikan dalam Islam ada dua yaitu pertama, membangun kepribadian Islam sekaligus menguasai ilmu kehidupan seperti sains, teknologi, matematika dan rekayasa uuntuk memudahkan manusia menjalani kehidupannya dan terjaga ketakwaannya. Kedua, memastikan ketersedianan ulama/mujtahid dan para ahli dalam berbagai disiplin pengetahuan sehingga Islam mampu memimpin dunia.
Negara bertangggung jawab dalam formalisasi pendidikan Islam, seperti menentukan kebijakan tujuan, strategi, kurikulum, metode, penentapan usia sekolah, jenjang pendidikan, standart tenaga pendidikan, sarana dan prasarana, penelitian, pengembangan IPTEK, kerjasama internasional dan pembiayaan. Kaum muslim mamupun kafir dzimmy dapat mengakses pendidikan dengan murah bahkan gratis, mendapat akses yang mudah dan berpengaruh. Negara memberikan jaminan kesejahteraan juga penghargaan yang besar baik berupa beasiswa, tunjangan, bahkan hadiah kepada orang berilmu.
Raihana Muthiah, S.TP, MP., Pengajar Student Research IIBS AL-Izzah Batu.