INTERNASIONAL

Lebanon Alami Kelaparan dan Kemiskinan Ekstrem

Beirut (SI Online) – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah membunyikan alarm tentang krisis Lebanon yang meningkat. Menyerukan kepada para pemimpin negara itu untuk segera menerapkan reformasi ekonomi untuk mengatasi kemiskinan ekstrem dan kelaparan yang terus meluas bagi ribuan orang.

“Situasinya menjadi mimpi buruk bagi rakyat biasa, menyebabkan penderitaan dan kesusahan yang tak terkatakan bagi yang paling rentan,” kata Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Lebanon Najat Rochdi pada konferensi pers, Jumat 1 Oktober seperti dikutip Aljazeera.

PBB memperkirakan 78 persen rakyat Lebanon hidup di bawah garis kemiskinan (sekitar tiga juta orang), diantara itu 36 persen penduduk hidup dalam kemiskinan ekstrem. Hampir seperempat dari populasi tidak dapat memenuhi kebutuhan makanan.

Baca juga: Krisis Makin Parah, Lebanon Umumkan Pemerintahan Baru

“Kelaparan telah menjadi kenyataan bagi ribuan orang. Hari ini, kami memperkirakan bahwa lebih dari satu juta orang Lebanon membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, termasuk makanan,” kata Najat Rochdi

Komunitas internasional telah berulang kali mendesak Lebanon untuk mereformasi ekonominya, terutama dengan mengakhiri pengeluaran yang boros, menghentikan korupsi, dan merestrukturisasi sektor energinya yang tidak efektif. Mereka juga menyerukan audit forensik bank sentral.

“Kami belum pernah melihat kebutuhan yang meningkat ini di antara penduduk Lebanon sebelumnya,” kata juru bicara Program Pangan Dunia Rasha Abou Dargham kepada Aljazeera.

Organisasi tersebut sekarang memberikan bantuan makanan kepada satu dari empat orang di negara tersebut, dengan permintaan bantuan makanan yang selalu tinggi.

Mata uang Pound Lebanon telah kehilangan 90 persen nilainya terhadap dolar di tengah krisis ekonomi Lebanon selama dua tahun terakhir. Daya beli telah berkurang karena jutaan orang terkunci dalam tabungan mereka di bank-bank yang dilanda krisis negara itu.

Krisis bahan bakar telah melumpuhkan sebagian besar Lebanon selama beberapa bulan terakhir, menyebabkan pemadaman listrik skala besar dan melumpuhkan rumah sakit.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button