Lima Pintu Rezeki yang Harus Diketahui Setiap Muslim
Bogor (SI Online) – Setiap muslim harus yakin bahwa Allah SWT telah menetapkan dan mengatur rezeki bagi semua makhluk-Nya. Bukan hanya manusia, bahkan binatang melata pun sudah diatur rezekinya. Hal tersebut sesuai firman Allah di dalam surat Huud ayat 6 yang berbunyi:
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Al Lauh Al Mahfuz).”
Terkait rezeki, setiap muslim harus mengetahui apa saja yang menjadi pintu-pintu rezeki.
“Pintu yang pertama itu dari ikhtiar mencari rezeki yang halal. Hal ini seperti yang digambarkan Allah di dalam surat Al Mulk ayat 15 yang berbunyi; Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan,” jelas Prof Dr KH Didin Hafidhuddin dalam kajian tafsir di Masjid Al Hijri II Kota Bogor, Ahad (12/8/2018).
Pintu kedua rezeki, lanjut Kyai Didin, yaitu berasal dari sikap syukur setiap Muslim. Hal ini dijelaskan Allah dalam surat Ibrahim ayat 7; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
“Ayat tersebut luar biasa, kalau kita bersyukur itu langsung dibalas oleh Allah dengan ditambahkan rezekinya. Namun ketika manusia kufur nikmat, itu tidak langsung dibalas tetapi diberi peringatan bahwa azab Allah sangat pedih. Inilah bentuk kasih sayang Allah,” jelas Kyai Didin.
Kemudian pintu rezeki ketiga adalah ketakwaaan seseorang yang diwujudkan dalam kepedulian kepada umat dan perjuangan Islam. Sebagaimana dalam firman Allah, barang siapa bertaqwa kepada Allah maka akan selalu diberikan jalan keluar.
“Setiap berbuat kebaikan biasanya ada tantangan, tetapi yakinlah setiap tantangan ada jalan keluar. Dalam berdakwah pun kita harus terus menyampaikan, walaupun ada tantangan yakinlah akan ada jalan keluar. Baru setelah itu Allah akan berikan rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka,” tutur Kyai Didin.
Pintu rezeki keempat adalah dengan melaksanakan shalat Dhuha. Ini shalat khusus untuk mengundang rezeki. Di penggalan doa setelah shalatnya berbunyi; “Ya Allah, jika rezeki aku masih di langit maka turunkanlah, jika ada di dalam bumi maka keluarkanlah, jika sulit maka mudahkanlah, apabila itu haram maka sucikanlah, jika jauh maka dekatkanlah.”
“Tetapi haram yang dimaksud adalah haram yang samar-samar dan kita meraguinya, bukan haram secara nyata. Seperti harta hasil korupsi itu haram yang nyata dan tidak bisa menjadi halal dengan doa tersebut,” jelas Kyai Didin.
Dan pintu rezeki yang kelima yaitu lewat infak, dengen berinfak Allah membalasnya dengan berlipat ganda. “Infak harus menjadi gaya hidup, siapapun kita baik kaya maupun miskin. Dan tanda seseorang kaya itu senang berinfak, dalam pandangan agama walaupun hartanya banyak tapi tidak mau infak itulah yang sejatinya miskin,” jelasnya.
“Mudah-mudahan kita menjadi orang yang bertakwa dan menjadi kaya dalam pandangan agama,” tandas Kyai Didin.
red: adhila