INTERNASIONAL

Mahathir Mundur, Wan Azizah Jadi Perdana Menteri Sementara?

Kuala Lumpur (SI Online) – Wakil Perdana Menteri Malaysia, Azizah Wan Ismail, disebut-sebut akan menjadi perdana menteri (PM) wanita pertama di Malaysia setelah pengunduran diri Mahathir Mohamad.

Sumber yang dekat dengan Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim mengatakan, Wan Azizah akan jadi PM sementara atau interim.

Wan Azizah sendiri adalah istri Anwar Ibrahim. Klaim sumber tersebut, jika benar, adalah skenario politik yang wajar setelah dugaan kudeta untuk membentuk pemerintahan baru oleh beberapa politisi partai berkuasa dengan para politisi partai-partai oposisi gagal. Dugaan kudeta itu bertujuan mencegah penyerahan kekuasaan Mahathir kepada Anwar Ibrahim.

Baca juga: PM Malaysia Mahathir Mohamad Mengundurkan Diri

Seorang sumber mengatakan kepada Malay Mail, Senin (24/2/2020), bahwa Mahathir telah menunjuk Wan Azizah sebagai perdana menteri sementara.

“Wan Azizah adalah perdana menteri sementara,” kata sumber tersebut ketika ditanya sosok pengganti Mahathir setelah partainya, Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) atau Partai Bersatu, memutuskan keluar dari koalisi Pakatan Harapan.

Pada saat yang sama, sumber itu juga mengatakan bahwa Menteri Urusan Ekonomi Azmin Ali yang juga Wakil Presiden PKR dan wanita tangan kanannya; Menteri Perumahan dan Pemerintah Daerah Zuraida Kamaruddin, yang merupakan pejabat senior partai telah dipecat dari PKR.

Dalam posting Facebook terpisah, Presiden PPBM Muhyiddin Yassin mengatakan partai telah memutuskan untuk meninggalkan koalisi Pakatan Harapan setelah pertemuan partai kemarin yang melibatkan para pemimpin seniornya.

“Pimpinan puncak PPBM telah memutuskan dalam pertemuan khusus yang diadakan pada 23 Februari 2020 untuk meninggalkan Pakatan Harapan,” katanya.

“Semua Anggota Parlemen (dari) PPBM juga telah keluar dari Pakatan Harapan. Mereka semua telah menandatangani deklarasi hukum untuk terus mendukung Mahathir Mohamad sebagai perdana menteri Malaysia,” kata Muhyiddin.

Ahad kemarin, Partai Bersatu, UMNO, PAS (Partai Islam se-Malaysia), Aliansi Partai Sarawak, Parti Warisan Sabah, dan faksi PKR yang bersekutu dengan Azmin Ali berkumpul untuk pertemuan sembunyi-sembunyi. Tujuan pertemuan itu untuk membentuk pemerintahan baru yang sekaligus untuk menggagalkan transfer kekuasaan dari Mahathir ke Anwar.

Terlepas dari spekulasi terbuka bahwa pemerintah Pakatan Harapan akan segera runtuh dan digantikan oleh aliansi baru partai-partai yang berkuasa dan oposisi, tidak ada pemimpin atau perwakilan pemerintah yang muncul untuk menyangkal hal ini.

Sementara itu, Anwar Ibrahim menggambarkan pertemuan rahasia partai-partai pada Ahad kemarin sebagai pengkhianatan. []

Artikel Terkait

Back to top button