Makna Qital dalam Al-Qur’an (1)
Ayat ini dahsyat. Bagaimana Islam memberikan garis yang tegas tentang kematian dan kehidupan. Tentang mulianya kehidupan dan buruknya pembunuhan. Tidak ada ideologi di dunia ini yang memberikan panduan sehebat Al-Qur’an. Membunuh satu manusia ‘tanpa alasan yang haq’, seperti membunuh manusia seluruhnya. Memelihara kehidupan seorang manusia, seperti memelihara kehidupan semua manusia. Ideologi komunisme, ‘hitlerisme’ atau liberalisme, membunuh manusia seenaknya. Mereka menghalalkan segala cara –termasuk membunuh ribuan atau jutaan orang- untuk meraih kekuasaan atau menegakkan ideologinya. Lihatlah kelakuan rezim-rezim komunis, Hitler dkk, negara-negara Barat dalam Perang Dunia I, Perang Dunia II dan penghancuran Irak pada 2003. Mereka tidak punya dasar dalam membunuh dan menghidupkan manusia. Mereka hanya mengikuti nafsunya belaka untuk menegakkan kekuasaannya.
Beda dengan Islam. Lihatlah bagaimana Rasulullah Saw menegakkan Madinah Munawwarah. Rasulullah tidak menumpahkan darah setetespun. Bahkan kekuasaan itu diberikan kepada Rasulullah. Karena mereka memahami hanya Rasulullah yang sanggup memberikan pencerahan dan perdamaian bagi mereka.
Ayat ini juga menarik karena berbicara tentang Bani Israel. Maknanya di akhir zaman, Israel/Kaum Yahudi –setelah masa yang lama ditinggal Nabi Musa, Nabi Isa dan Nabi Muhammad- Israel kembali melakukan kebiadaban yang disaksikan telanjang oleh dunia. Berdirinya negara Yahudi Israel 1948, atas rekayasa Amerika dan Inggris di PBB, menunjukkan ketelanjangan bahwa musuh-musuh Islam ingin membuat rusuh Timur Tengah. Amerika dan Inggris takut Khilafah Islamiyah seperti di Turki masa lalu akan bangkit kembali. Mereka takut negara-negara Islam di dunia bersatu melawan mereka.
Bila kita menggunakan filsafat sejarah Islam, maka Israel, Inggris, Amerika dan lain-lain suatu saat akan berbondong-bondong masuk Islam. Mereka akan memahami hanya Islam lah yang benar. Hanya Al-Qur’an lah kitab suci otentik yang dapat dipergunakan sebagai pedoman hidup bagi manusia. Wallaahu aziizun hakiim.
3. An Nisaa’ 157.
“Dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya.”
Kaum Yahudi dalam sejarah manusia memang mengenaskan. Mereka suka membunuh manusia, termasuk para Nabi. Nabi Isa as yang menyerukan kebaikan bagi manusia, mereka cari untuk mereka bunuh. Alhamdulillah Allah menyelamatkan Nabi Isa dan yang dibunuh adalah orang yang diserupakan Nabi Isa.
Lihatlah Al-Qur’an mengecam ulah Yahudi yang suka memutarbalikkan fakta. Bahkan kecaman Yahudi dilakukan orang dua Nabi yang mulia, Nabi Dawud dan Nabi Isa. Allah SWT menyatakan, “Orang-orang kafir dari Bani Israil telah dilaknat melalui lisan (ucapan) Dawud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka tidak saling mencegah perbuatan mungkar yang selalu mereka perbuat. Sungguh, sangat buruk apa yang mereka perbuat. Kamu melihat banyak di antara mereka tolong-menolong dengan orang-orang kafir (musyrik). Sungguh, sangat buruk apa yang mereka lakukan untuk diri mereka sendiri, yaitu kemurkaan Allah, dan mereka akan kekal dalam azab. Dan sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi (Muhammad) dan kepada apa yang diturunkan kepadanya, niscaya mereka tidak akan menjadikan orang musyrik itu sebagai teman setia. Tetapi banyak di antara mereka orang-orang yang fasik.” (QS al Maaidah 78-81)
Maka dalam sejarah modern, karena kaum Yahudi memelopori riba di Eropa dan mengadakan berbagai kezaliman di sana, maka mereka mengalami ‘holocaust’ yang mengerikan. Mereka dikejar-kejar Hitler dkk untuk dibunuh.
Ketika kaum Yahudi merasa memiliki kekuasaan di Israel (1948), mereka melakukan pembunuhan terhadap ribuan kaum Muslim dan melakukan pengusiran jutaan orang. Maka para sejarawan menyatakan bahwa tidak ada penjajahan yang lebih kejam dibanding kaum Yahudi di Israel. Mereka membunuh dan mengusir kaum Muslim dan mendatangkan orang-orang Yahudi di seluruh dunia agar menggantikan tanah-tanah kaum Muslim.
Mereka hanya menyisakan tanah kecil di Jalur Gaza dan Tepi Barat dan dengan liciknya kemudian menawarkan solusi dua negara atau perdamaian. War for me, peace for you. Land for me, peace for you. Kaum Yahudi membuat opini di dunia bahwa mereka menyerukan perdamaian, sambil terus menguasai tanah kaum Muslim di Palestina.
Bagaimana mengakhiri ulah kaum Yahudi Israel yang bengis ini? Apakah dengan perang fisik? Yang dilakukan Hamas tentu tidak salah dan itu adalah bagian dari jihad/qital dalam Islam. Perang fisik dibolehkan ketika kita diperangi secara fisik. Tapi melihat perkembangan politik terakhir, lebih baik Hamas mengadakan diplomasi dan kampanye-kampanye perdamaian untuk solusi masalah Palestina Israel ini. Kerahkan juru-juru dakwah yang handal untuk mengislamkan Israel/Amerika. Yahudi juga manusia. Bukan tidak mungkin mereka akan berbondong-bondong masuk Islam, sebagaimana Fathu Makkah di masa Rasulullah Saw. Wallahu azizun hakim.