MUHASABAH

Maksiat Penyebab Utama Bencana

Setiap muslim wajib mencegah maksiat sesuai dengan kemampuannya. Seorang pemimpin wajib mencegahnya dengan tangannya yakni kekuasaannya. Seorang ulama, cendekiawan, ustaz dan da’i wajib mencegahnya dengan lisannya lewat khutbah, ceramah, pengajian dan pengajaran. Begitu pula lewat tulisan.

Adapun orang yang tidak mampu mencegahnya dengan tangan maupun lisan seperti orang awam, maka wajib mencegah kemungkaran dengan hatinya yakni membencinya. Inilah tingkatan paling rendah iman seorang muslim.

Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar

Mengabaikan kewajiban amar ma’ruf dan nahi munkar juga dapat mengundang bencana atau azab Allah ta’ala. Karena meninggalkan kewajiban amal ma’ruf dan nahi munkar termasuk perbuatan maksiat.

Jika kita hanya berdiam diri menyaksikan kemunkaran di sekitar kita, tanpa ada upaya pencegahan sesuai dengan kemampuan kita, maka maksiat menjadi merajalela.

Jika maksiat telah merajalela dan tidak ada orang yang melakukan kewajiban amar ma’ruf dan nahi munkar di suatu kampung atau daerah, maka Allah ta’ala akan menimpakan bencana dan azab-Nya kepada semua penduduknya

Rasulullah Saw bersabda, “Jika manusia mengetahui kezaliman dan tidak memberantasnya, maka Allah akan menimpakan azab kepada mereka.” (HR. Abu Daud).

“Jika suatu kaum mengetahui kemaksiatan, tapi mereka tidak memberantasnya, padahal mereka mampu melakukannya, maka Allah akan menimpakan azab kepada mereka sebelum mereka meninggal.” (HR. Abu Daud).

Ali bin Abi Thalib ra, “Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah tersebut hilang melainkan dengan taubat.” (Al-Jawabul Kaafi, hal. 87)

Bencana atau azab itu datang tidak hanya menimpa para pelaku maksiat saja, namun juga menimpa orang-orang yang tidak melakukan maksiat yaitu orang-orang saleh, anak-anak, wanita dan orang tua.

Allah ta’ala berfirman, “Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang zalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya.” (Al-Anfal: 25).

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button