SYARIAH

Manusia Butuh Syariat Islam

Syariat Islam untuk Kemashlahatan Manusia

Allah menetapkan syariat dengan ilmuNya, bukan dengan main-main atau kesia-siaan. Kepastian dalam syariat ada tujuan tertentu untuk kemashlahatan manusia yang disebut dengan maqashid syariah meliputi:

Pertama, menjaga agama. Tak ada paksaan dalam beragama Islam. Karena akidah Islam adalah haq tanpa ada keraguan. Islam tegas menjaga agama pemeluknya, dengan memberikan sanksi bagi yang murtad (setelah diberikan waku bertaubat selama 3 hari). Sesuai dengan hadits Rasulullah Saw:

مَنْ بَدَّلَ دِينَهُ فَاقْتُلُوهُ

Siapa yang mengganti agamanya, bunuhlah dia. (HR. Bukhari)

Kedua, menjaga akal. Potensi akal bernilai bagi manusia karena akal lah yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Rusaknya akal manusia akan menjadikan manusia hilang kendali dan terjatuh pada perbuatan yang zhalim. Islam tegas melarang aktivitas yang merusak akal. seperti mengkonsumi khamr dan zat sejenisnya

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ۝٩٠

Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. (QS. Al Maidah ayat 90)

مَنْ شَرِبَ الخَمْرَ فَاجْلِدُوهُ

Orang yang minum khamar maka cambuklah. (HR. Muttafaqun ‘alaih).

Ketiga, menjaga nasab (keturunan). Islam sangat menjaga kesucian nasab melalui hubungan pernikahan laki-laki dan perempuan. Islam melarang aktifitas yang merusak nasab seperti zina, homoseks dan sebagainya. Allah berfirman :

اَلزَّانِيَةُ وَالزَّانِيْ فَاجْلِدُوْا كُلَّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍۖ وَّلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۚ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَاۤىِٕفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ

Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (melaksanakan) agama (hukum) Allah jika kamu beriman kepada Allah dan hari Kemudian. Hendaklah (pelaksanaan) hukuman atas mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang mukmin. (QS. An Nur ayat 2).

Keempat, menjaga jiwa. Islam melarang tegas terhadap pengrusakan tubuh manusia dan pembunuhan jiwa manusia, sehingga dianggap dosa besar (QS. Al Maidah ayat 45). Terdapat sanksi bagi yang melakukannya, sesuai firman Allah:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِى الْقَتْلٰىۗ اَلْحُرُّ بِالْحُرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِ وَالْاُنْثٰى بِالْاُنْثٰىۗ فَمَنْ عُفِيَ لَهٗ مِنْ اَخِيْهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ ۢ بِالْمَعْرُوْفِ وَاَدَاۤءٌ اِلَيْهِ بِاِحْسَانٍۗ ذٰلِكَ تَخْفِيْفٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَرَحْمَةٌۗ فَمَنِ اعْتَدٰى بَعْدَ ذٰلِكَ فَلَهٗ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ۝١٧٨

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepadamu (melaksanakan) kisas berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh. Orang merdeka dengan orang merdeka, hamba sahaya dengan hamba sahaya, dan perempuan dengan perempuan. Siapa yang memperoleh maaf dari saudaranya hendaklah mengikutinya dengan cara yang patut dan hendaklah menunaikan kepadanya dengan cara yang baik. Yang demikian itu adalah keringanan dan rahmat dari Tuhanmu. Siapa yang melampaui batas setelah itu, maka ia akan mendapat azab yang sangat pedih. (QS. Al Baqarah ayat 178).

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button