Mas Menteri, Jangan Tersesat Peta Jalan Pendidikan!
Dalam paradigma Islam, Allah Swt. tidak hanya sebagai Al-Khaliq (Zat yang Maha Pencipta), tetapi juga Al-Mudabbir (Zat yang Maha Pengatur). Wahyu Allah Swt. yang tertuang dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah merupakan peta jalan kehidupan manusia, yang mengatur urusan manusia, tak terkecuali untuk mengatur aspek pendidikan.
Dalam naungan Islam, pendidikan sebagai aspek vital dibangun di atas landasan akidah Islam. Sistem pendidikan Islam ditujukan untuk melahirkan generasi yang salih (QS. Al-Araaf [7]:189), generasi qurrata ‘ayyun dan bertakwa (QS. Al-Furqan [25]:74), generasi cerdas (QS. Ali-Imran [3]:190), pemimpin umat (QS. Al-Baqarah [2]:30) dan khoiru ummah (QS. Ali-Imran [3]:110). Generasi unggul sejati, yang menjadikan keridaan Allah SWT sebagai puncak kebahagiaannya.
Untuk itu, peta jalan pendidikan Islam didesain tidak hanya bervisi duniawi, tetapi juga ukhrawi. Visi pendidikan generasi tidak hanya diarahkan menggenggam dunia dengan kesuksesan materi. Namun, juga diarahkan untuk menyelesaikan segala problematika hidup dengan tolok ukur aturan Ilahi. Alhasil, generasi tidak hanya cemerlang dalam bidang sains, skills dan teknologi, tetapi juga mumpuni dalam urusan agama. Tidak tersesat di dunia, bahagia menggapai akhirat.
Jelas, ‘penyesatan’ peta jalan pendidikan harus dihentikan. Sebab ‘menghilangkan agama’ dalam sistem pendidikan generasi tidak hanya mengoyak fitrah, tetapi juga melahirkan generasi rusak penghancur peradaban. Saatnya mengembalikan peta jalan pendidikan ke arah yang lurus dan hakiki. Yakni peta jalan pendidikan yang sesuai fitrah dan bervisi akhirat. Apatah lagi kalau bukan peta jalan pendidikan Islam dalam naungan sistem Islam kafah. Wallahu ‘alam.
Jannatu Naflah
Praktisi Pendidikan, Muslimah Peduli Generasi