SIRAH NABAWIYAH

Maulid Nabi, Cintailah Rasulullah Saw!

Cintailah Sunnahnya!

Mincintai Rasulullah Saw adalah melaksanakan, mengagungkan dan meneladani sunnahnya yakni perkataan Rasul, perbuatan dan ketetapan atau taqrir-nya. Hal ini termaktub dalam Hadits atau Sunnah Rasul.

Rasulullah Saw bersabda:

“من أحب سنتي فقد أحبني، ومن أحبني كان معي في الجنة” رواه الترمذي وأبو يعلى والطبراني وغيرهم

“Barang siapa mencintai sunnahku, maka sungguh dia telah mencintaiku. Dan orang yang mencintaiku maka bersamaku di surga.” (HR. At-Tarmidzi, Abu Ya’la, Thabrani dan lainnya).

Dan ini menjadi dalil bahwa cinta sunnah Nabi Muhammad Saw adalah merupakan jalan untuk cinta Beliau, dan selamat bersamanya sampai menuju surga, masyaallah.

Allah SWT juga telah menegaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Ahzab ayat 21 bahwa Rasulullah sungguh telah menjadi teladan bagi umat manusia dalam segala hal, baik masalah akidah, ibadah, muamalah dan lainnya, ini firman-Nya :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ ۝٢١

“Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah”. (QS Al-Ahzab: 21).

Contoh Sunnah Rasul

Salah satu contoh sunnah Rasul dalam beramal yang dapat dengannya masuk surga. Saat Rasulullah Saw ditanya oleh seorang badui tentang amalan apa yang jika dikerjakan bisa mengantarkannya masuk surga, jawaban Rasulullah Saw sebagaimana dalam hadits berikut :

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – أَنَّ أَعْرَابِيًّا أَتَى النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ دُلَّنِى عَلَى عَمَلٍ إِذَا عَمِلْتُهُ دَخَلْتُ الْجَنَّةَ . قَالَ « تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا ، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ الْمَكْتُوبَةَ ، وَتُؤَدِّى الزَّكَاةَ الْمَفْرُوضَةَ ، وَتَصُومُ رَمَضَانَ » . قَالَ وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لاَ أَزِيدُ عَلَى هَذَا . فَلَمَّا وَلَّى قَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَلْيَنْظُرْ إِلَى هَذَا

“Dari Abu Hurairah ra bahwa seorang badui mendatangi Nabi Saw, lalu ia berkata, “Tunjukkan kepadaku suatu amal jika aku kerjakan mengantarkanku masuk surga”. Nabi bersabda, “Kamu meyembah Allah tidak menyekutukan dengan sesuatu apapun, mendirikan shalat fardhu, membayar zakat dan puasa di bulan Ramadhan”. Si badui itu berkata, demi jiwaku di tangannya, aku tidak akan menambah ini. Ketika si badui itu sudah pergi Nabi bersabda, “jika anda ingin melihat ahli surga lihatlah orang ini”. (HR. Bukhari).

Kalau kita perhatikan amalan yang ditunjukkan Nabi Saw tidak lain adalah rukun Islam yaitu beribadah kepada Allah SWT dengan tidak menyekutukanNya, ini merupakan syahadat, kemudian shalat wajib, zakat dan puasa Ramadhan. Sementara haji tidak disebutkan oleh Nabi Saw.

Dalam salah satu syarah hadits tersebut disebutkan mengapa haji tidak disebutkan:

إما لأن ذلك كان قبل فرضية الحج، أو لأن النبي صلى الله عليه وسلم علم من حال السائل أنه قد أدى الحج، أو أنه لا يستطيع، أو أنه حذف من الراوي اختصارًا

“Mungkin karena haji belum difardhukan; atau karena saat si Badui bertanya Nabi, dia sudah berhaji; atau mungkin si Badui termasuk orang yang tidak mampu; atau si perawi memang sengaja membuangnya karena ikhtishar’.

Walaupun amalan itu singkat jika dilaksanakan dengan baik dan mengikuti petunjuk Allah dan RasulNya, insyaallah akan menjadi penghuni surga. Masyaallah.

Semoga kita termasuk umat Nabi Muhammad Saw yang senantiasa mencintai dan menaati Beliau. Jika kita cinta Allah cintailah Rasul, sungguh Allah akan mencintai kita! (Q.S. Ali Imran: 31).

Dan semoga Maulid Nabi yang tiap tahunnya diadakan akan membawa hasil yang baik untuk umat Islam semuanya. Aamiin.[]

Abd. Mukti, Pemerhati Kehidupan Beragama.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button